Sunday, 2 January 2022

Materi Krida Binawana : Persemaian

 


PENGENALAN BENIH

Oleh:

Rattahpinusa H.Handisa, S.Sos

Instruktur Bina Warna

 

I.        Tujuan :

a.       Membekali pengetahuan anggota saka wanabhakti tentang pengertian benih; sumber perolehan.

b.      Membekali ketrampilan anggota saka wanabhakti tentang mengidentifikasi biji  dan sumber benih yang berkualitas serta mampu melakukan proses pengumpulan benih.

II.     Metode:

Tatap muka 1 x selama 120 menit pertemuan dengan proporsi 40 % materi dan 60 % praktek.

 

III.   Materi:

1.      Definisi Benih

a.       Pengertian Benih berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang system budidaya tanaman dalam Hendarto Kuswanto (1997;1) adalah: “Benih tanaman yang selanjutnya disebut benih adalah tanaman/bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan/atau mengembangbiakkan tanaman”

b.      Tujuan analisis benih adalah untuk mengetahui kualitas benih, meliputi kualitas genetis, morfologi/fisik dan fisiologis benih. Mengingat sifat genetis benih yangd apat berubah kaarena beberapa factor yaitu karena perubahan kromosom. Sedangkan sifat morfologis/fisik benih merupakan perpaduan antara sifat genetis dan pengaruh lingkungan serta penanganan pasa panen. Selain itu, benih melakukan aktifitas fisiologis baik sebelum ditanam maupun waktu ditanam, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi tanaman yang dihasilkan.

c.       Manfaat Seleksi benih adalah: memninimalkan kegagalan pembibitan tanaman atau dengan kata laing memperbesar prosentase kehidupan perkecambahan benih. Sehingga petani/pengguna bibit dapat menekan resiko gagal tanam.

2.      Sumber perolehan benih.

Benih/Bibit tanaman yang berkualitas dapat diperoleh dari sumber benih (pohon indukan) yang berkualitas secara genetis dan fisiologis. Adapun cirri-ciri pohon induka yang baik dalam Gunawan (2011; 11) sebagai berikut:

a.       Berbatang besar, tunggal dan lurus

b.      Tinggi batang bebas cabang (TBCC) sekitar 15-20 meter.

c.       Memiliki daun yang rimbun dan hijau

d.      Memiliki biji yang banyak, misalnya, jati dalam satu kali berbuah menghasilkan benih sebanyak 0,5-3 kg.

e.       Perakaran tunggang dan kuat

f.       Sehat dan bebas hama dan penyakit.

Selain itu menurut Permenhut nomor 70/Menhut-II/2008 tentang teknis rehabilitasi hutan dan lahan, penetapan pohon indukan atau tegakan sebagai sumber benih dapat dikategorikan menjadi enam sebagai berikut:

a.       Tegakan Benih Teridentifikasi merupakan tegakan alam atau tanaman dengan kualitas rata-rata yang digunakan untik menghasilkan benih atau koleksi benih yag sebaran benihnya teridentfikasi dengan tepat.

b.      Tegakan benih terseleksi merupakan tegakan alam atau tanaman pohon dengan memiliki fenotipe superior untuk sifat-sifat yang penting dan digunakan untuk menghasilkan benih.

c.       Areal Produksi Benih merupakan tegakan benih terseleksi yang ditingkatkan kualitasnya dengan menebang pohon inferior sehingga yang tersisa adalah pohon berfenotip baik dan dapat memproduksi bibit secara melimpah.

d.      Tegakan Provenan merupakan tegakan yang dibangun dari benih-benih yang provenannya telah teruji dan diketahui superioritasnya. Provenan merupakan tempat asal geografis tumbuh.

e.       Kebun benih merupakan tegakan yang dibangun dengan menggunakan benih yang telah mengalami uji keturunan dan genotipenya telah teruji superioritasnya.

f.       Lokal merupakan benih dari sembarang tegakan yang memiliki penampakan fisik cukup baik untuk dijadikan indukan. Benih ini tidak terdaftar dan tidak bersertifikat khusus.

3.      Metode/Tehnik Perolehan Benih/biji:

Tehnik pengumpulan benih dapat dilakukan dengan 2 cara yakni manual dan menggunakan bantuan alat. Secara manual, kita bisa dapat langsung memungut biji yang jatuh ketanah maupun memanjat pohon dan memetik langsung bijinya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan menggunakan metode manual.

a.       Kita perlu mengatahui musim berbunga dan berbuah tanaman yang hendak kita ambil buah/bijinya.

b.      Pastikan kita memetik buah/biji yang telah masak. Adapun tanda-tandanya : warna kulit buah yang sudah masak cenderung berwarna gelap dan daging buah agak lembek.

c.       Untuk pengumpulan diatas tanah maka sebelum buah jatuh, bersihkan terlebih dahulu sekitar pohon induk sehingga kita dapat dengan mudah mengunpulkan biji yang telah jatuh.

Sedangkan dengan bantuan alat, kita dapat menggunakan keranjang yang dipasang pada ujung  tongkat kayu panjang. Maupun kita dapat memasang jaring disekeliling pohon induk.  Hal ini dilakukan jika pengambilan biji secara manual tidak dapat dilakukan.

4.      Mengenal Morfologi/bentuk Biji.

Pada dasarnya, biji terdiri dari : embrio atau tanaman mini, endospermas dan cadangan makanan serta pelindung. Pelindung biji terdiri lapi beberapa lapisan yaitu: kulit dalam dan kulit luar.

5.      Jenis dan Kegunaan Benih/Bibit.

a.       Berdasarkan fungsinya, jenis bibit dapat dibedakan menjadi bibit untuk tanaman kehutanan, pertanian dan hortikultura Jenis bibit tersebut dikelompokkan berdasarkan fungsinya dikategorikan kedalam empat kelompok yaitu: bahan kayu bakar (lamtoro, gamal, akasia dan kaliandra); Bahan baku konstruksi bangunan dan mebel (jati, mahoni, trembesi, kuring); Bahan baku Industri pulp (gmelina, sengon) dan bahan baku peralatan rumah tangga (Kelapa)

b.      Berdasarkan peruntukkan budidayanya meliputi:1) bibit untuk hutan rakyat. Fungsinya meningkatkan ekonomi masyarakat disekitar hutan. Adapun jenis bibiy yang digunakan meliputi: kayu penghasil kayu pertukangan; kayu bakar, penghasil biji, penghasil getah. 2) Bibit untuk penghijauan guna pelindung terhadap lingkungan. Jenis tanaman yang ditanam berfungsi sebagai penyerap karbon (tanjung, angsana); fungsi resapan air (pinus, rasamala, dammar, sengon); fungsi pelindung pembatas sungai (mahoni, trembesi, bamboo, randu); pelindung pantai (cemara laut, mangrove) dan penahan longsor (bamboo, kaliandra) dalam gunawan (2011:14-17)

IV.     Praktek Metode Pengumpulan biji/benih. (Operasi semut)

Instruksi : bentuk kelompok kecil beranggotakan 4-5 orang. Selanjutnya, suruh kelompok tersebut mengidentifikasi pohon indukan sesuai criteria dan metode apa yang cocok digunaka serta mengumpulkan biji. Selanjutnya biji tersbut sebagai bahan praktek

Pengolahan benih pada pertemuan selanjutnya.

Catatan : Benih dikumpulkan dalam kantong plastic dengan diberikan infromasi tentang nama local dan latin biji; Sumber perolehan (data pohon induk) serta metode perolehannya.

DAFTAR PUSTAKA

Hendarto Kuswanrto. Analisis Benih. 1997. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Gunawan, S.Hut. Untung Besar dari Pembibitan Kayu. 2011. Agromedia. Jakarta

0 comments: