Segenap lapisan
masyarakat kota Bogor patut berbangga karena sebuah artikel harian nasional
menahbiskan kota tercinta ini sebagai Kota Pusaka Sains Indonesia. Berbagai
lembaga cikal bakal penelitian, seperti litbang tanaman pangan yang terletak di
Cimanggu atau museum tanah telah dikembangkan sejak zaman Belanda di kota
Bogor. Luput dari artikel tersebut adalah keberadaan lembaga penjelidikan
kehutanan atau lebih popular dengan sebutan ‘Bosbow’ yang terletak di
Jalan Gunung Batu Nomor 5, Kota Bogor. Di era 30’- an, lembaga penelitian
tersebut termasuk disegani oleh ilmuwan mancanegara terkait publikasi ilmiahnya
dibidang kehutanan, khususnya hutan tropis. Berpuluh-puluh artikel ilmiah
terbitan penelitian terdesiminasikan ke seantero penjuru dunia melalui bulletin
penelitian ‘Tectona’. Banyak ilmuwan Eropa mengacu hasil penelitian pada
majalah ilmiah tersebut.
Hampir lebih dari satu dekade berselang, ‘Bosbow’ bertransformasi
menjadi Badan Litbang dan Inovasi (BLI) dibawah Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan. Dibawah nakhoda barunya, Dr. Agus Justianto, BLI mengusung 4
paradigma baru dalam memajukan penelitian dan pengembangan sektor kehutanan.
Keempat konsep tersebut adalah 1.) Produksi dan reproduksi pengetahuan; 2.)
Kontestasi ilmu pengetahuan melalui kampanye dan advokasi; 3.) Memperluas
jaringan; 4.) Pemanfaatan teknologi berplatform 4.0 dan Membangun branding era
masyarakat 5.0. BLI optimis mendayagunakan hasil-hasil penelitian demi
kemanfaatan dan peningkatan kesejahteran masyarakat mengacu pada keempat
paradigm tersebut.
Tak kalah pentingnya adalah peran Perpustakaan R.I Ardi Koesoema, BLI selaku
unit kerja pengelola informasi ilmiah kehutanan. Mengacu pada sejarah
berdirinya ‘Bosbow’ dan keempat paradigma baru BLI maka PRI Ardi Koesoema
berperan aktif membangun jembatan informasi ilmiah kehutanan melalui
pemanfaatan teknologi. Perpustakaan tersebut meningkatkan aksestabilitas
terhadap publikasi ilmiah bersifat restropektif dengan membangun pangkalan data
berbasis ‘open source’. Publikasi ilmiah terpilih tersebut
dialihmediakan dan softfile diberikan kode e-resource untuk selanjutnya
ditampilkan pada OPAC PRI Ardi Koesoema dengan URL: www.library.forda-mof.org
sehingga masyarakat dapat mengakses informasi tersebut online melalui website
tersebut. Sedangkan diseminasi publikasi informasi ilmiah bersifat terbarukan
maka PRI Ardi Koesoema menyediakan portal publikasi ilmiah dengan URL : www.ejournal.forda-mof.org.
Terdapat hampir 17 buah jurnal bertaraf nasional dengan beragam topik meliputi:
sosial ekonomi kehutanan, lingkungan, konservasi, silvikultur dan kebijakan.
Bahkan satu jurnal elektronik, yakni: Indonesian Journal of Forestry
Research dikategorikan sebagai Jurnal Ilmiah Internasional. Kesemua jurnal
tersebut dapat diakses secara gratis oleh masyarakat. ***RAH***
0 comments:
Post a Comment