Wednesday, 21 August 2019

Upaya Badan Litbang dan Inovasi Membangun Jembatan Informasi Ilmiah


Segenap lapisan masyarakat kota Bogor patut berbangga karena sebuah artikel harian nasional menahbiskan kota tercinta ini sebagai Kota Pusaka Sains Indonesia. Berbagai lembaga cikal bakal penelitian, seperti litbang tanaman pangan yang terletak di Cimanggu atau museum tanah telah dikembangkan sejak zaman Belanda di kota Bogor. Luput dari artikel tersebut adalah keberadaan lembaga penjelidikan kehutanan atau lebih popular dengan sebutan ‘Bosbow’ yang terletak di Jalan Gunung Batu Nomor 5, Kota Bogor. Di era 30’- an, lembaga penelitian tersebut termasuk disegani oleh ilmuwan mancanegara terkait publikasi ilmiahnya dibidang kehutanan, khususnya hutan tropis. Berpuluh-puluh artikel ilmiah terbitan penelitian terdesiminasikan ke seantero penjuru dunia melalui bulletin penelitian ‘Tectona’. Banyak ilmuwan Eropa mengacu hasil penelitian pada majalah ilmiah tersebut.
            Hampir lebih dari satu dekade berselang, ‘Bosbow’ bertransformasi menjadi Badan Litbang dan Inovasi (BLI) dibawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dibawah nakhoda barunya, Dr. Agus Justianto, BLI mengusung 4 paradigma baru dalam memajukan penelitian dan pengembangan sektor kehutanan. Keempat konsep tersebut adalah 1.) Produksi dan reproduksi pengetahuan; 2.) Kontestasi ilmu pengetahuan melalui kampanye dan advokasi; 3.) Memperluas jaringan; 4.) Pemanfaatan teknologi berplatform 4.0 dan Membangun branding era masyarakat 5.0. BLI optimis mendayagunakan hasil-hasil penelitian demi kemanfaatan dan peningkatan kesejahteran masyarakat mengacu pada keempat paradigm tersebut.
            Tak kalah pentingnya adalah peran Perpustakaan R.I Ardi Koesoema, BLI selaku unit kerja pengelola informasi ilmiah kehutanan. Mengacu pada sejarah berdirinya ‘Bosbow’ dan keempat paradigma baru BLI maka PRI Ardi Koesoema berperan aktif membangun jembatan informasi ilmiah kehutanan melalui pemanfaatan teknologi. Perpustakaan tersebut meningkatkan aksestabilitas terhadap publikasi ilmiah bersifat restropektif dengan membangun pangkalan data berbasis ‘open source’. Publikasi ilmiah terpilih tersebut dialihmediakan dan softfile diberikan kode e-resource untuk selanjutnya ditampilkan  pada OPAC PRI  Ardi Koesoema dengan URL: www.library.forda-mof.org sehingga masyarakat dapat mengakses informasi tersebut online melalui website tersebut. Sedangkan diseminasi publikasi informasi ilmiah bersifat terbarukan maka PRI Ardi Koesoema menyediakan portal publikasi ilmiah dengan URL : www.ejournal.forda-mof.org. Terdapat hampir 17 buah jurnal bertaraf nasional dengan beragam topik meliputi: sosial ekonomi kehutanan, lingkungan, konservasi, silvikultur dan kebijakan. Bahkan satu jurnal elektronik, yakni: Indonesian Journal of Forestry Research dikategorikan sebagai Jurnal Ilmiah Internasional. Kesemua jurnal tersebut dapat diakses secara gratis oleh masyarakat. ***RAH***

0 comments: