Tuesday, 10 September 2019

Komunikasi Efektif bagi Juru Penerang Dengan Prinsip KIIS

Juru Penerang pada stand pameran perpustakaan Balitbanghut Kupang, 2011
Pameran merupakan salah satu sarana penyebarluasan informasi yang efektif bagi Perpustakaan. Salah satu keunggulan pameran dalam proses diseminasi informasi adalah adanya interaksi antara pengunjung stand dan juru penerang (Jupen). Pada proses komunikasi langsung tersebut, kedua belah pihak dapat saling bertukar informasi secara mendalam seputar materi pameran. 
Menjadi sebuah catatan bahwa komunikasi langsung tersebut menjadi tidak tidak efektif manakala juru penerang tidak mampu menjelaskan produk yang ditampilkan atau manakala juru penerang tidak mampu menyampaikan pesan dari materi-materi pameran kepada pengunjung. Hal tersebut mengindikasikan  bahwa juru penerang selaku komunikator belum mampu menyampaikan pesan kepada pengunjung sebagai komunikan.
Pada artikel ini, penulis hendak berbagi pengetahuan tentang prinsip KIIS yang perlu dikembangkan oleh para Jupen. Walaupun prinsip tersebut bukanlah hal yang baku, setidaknya prinsp tersebut membekali Jupen dengan pengetahuan praktis tentang bagaimana mengkomunikasikan produk atau materi pameran kepada pengunjung stand. Pada dasarnya, KIIS merupakan akronim dari Komunikatif,  Interaktif, Informatif dan Simpatik. Keempat elemen tersebut merupakan kata sifat  mengingat kemampuan berkomunikasi merupakan bentuk ketrampilan (soft skill). Semakin kita mengasah ketrampilan maka semakin kita menguasai ketrampilan tersebut. Adapun penjabaran dari KIIS sebagai berikut:
  • Komunikatif merupakan sebuah sifat tentang bagaimana cara menyampaikan sebuah pesan dari komunikator kepada komunikan melalui sebuah media/perantara. Berdasarkan pengertian umum tersebut maka peran komunikator menjadi sentral sebab komunikatorlah yang memegang kendali atas suatu proses komunikasi.Apabila komunikator pasif dalam menyampaikan sebuah pesan maka pesan tersebut tidak akan sampai kepada komunikannya. Sebagai contohnya, sebuah stand pameran terlihat ramai pengunjungnya. Terlihat beberapa pengunjung antusias tertarik mengamati beberapa produk dan panel display. Sedangkan disudut stand, terlihat juru penerang hanya berdiri terpaku tanpa ada upaya untuk memulai berkomunikasi dengan para pengunjung tersebut. Ilustrasi tersebut menunjukkan bahwa juru penerang tersebut kurang komunikatif dan tanpa ada inisiatif untuk menyampaikan pesan terkait produk atau display materi pameran pada stand yang dijaganya.
  • Interaktif merupakan sifat yang menunjukkan adanya interaksi antara dua atau lebih orang.  Idealnya, komunikasi tidak bersifat searah namun dua arah sehingga terjadi pertukaran informasi. Juru penerang perlu bersikap interaktif dalam berkomunikasi dengan pengunjung sehingga komunikasi bersifat cair dan nyaman. Adanya timbal balik selama proses tersebut akan memberikan keuntungan bagi keduanya. Juru penerang dapat mengidentifikasi kebutuhan informasi pengunjung. Sebaliknya, pengunjung memperoleh informasi yang dibutuhkannya.
  • Informatif merupakan sifat yang menunjukkan adanya perpindahan pengetahuan. Juru penerang perlu memiliki penguasahaan materi atas produk (produk knowledge) atau materi display pameran sehingga dia akan mampu menjelaskan sedetail mungkin. Penguasaan materi dapat diperoleh dengan bertanya langsung kepada pembuat produk tersebut maupun dengan mempelajari alat bantu diseminasi, seperti: brosur, leaflet. Penguasaan produk akan membantu juru penerang dalam menarik minat pengunjung sebab penjelasan secara verbal akan lebih menarik perhatian pengunjung. 
  • Simpatik merupakan sifat yang menunjukkan perhatian dan keramahan. Dalam budaya ketimuran, aspek simpati masih menjadi hal yang patut diperhitungkan dalam mengawali suatu komunikasi, Sebuah senyuman dan sapaan hangat akan menjadi awal yang baik dalam sebuah komunikasi. Seorang juru penerang dapat mempergunakan strategi senyum, salam, sapa guna menarik perhatian pengunjung agar berkunjung ke stand yang dijaganya. Sikap simpatik niscaya akan membuat sebuah komunikasi dapat berjalan secara efektif.
Keempat prinsip tersebut perlu coba dikembangkan dan dilatih secara terus-menerus oleh para juru penerang. Sebagaimana kalimat bijak bahwa saya bisa karena biasa. Selamat mencoba dan Salam Sukses. ***RAH*** 

0 comments: