PUSTAKAWAN. Pustakawan Balai Litbang LHK Kupang, Rattapinusa Haresariu Handisa saat menyampaikan materi di Swiss Belin Kristal Hotel, Rabu (2/8) lalu. |
Pustakawan Balai Litbang LHK Kupang, Rattapinusa Haresariu Handisa, mengatakan perkembangan teknologi informasi mendorong terbentuknya masyarakat informasi, namun pemerataan akses informasi terkendala dengan keterbatasan infrastruktur dan keterbatasan literasi informasi. Pengembangan Literasi infotmasi pada masyarakat NTT memerlukan kerja keras.
Ia mengungkapkan, bentang wilayah yang didominasi oleh perairan dan topografi dominan pengunungan menjadi kendala pembangunan infrastruktur telekomunikasi dengan investasi besar.
Keterbatasan tidak urungkan niat perpustakaan, pustakawan dan organisasi profesi kepustakawanan untuk berkontribusi bagi pengembangan literasi informasi di NTT.
Menurutnya, literasi informasi terkait kemampuan identifikasi, penentuan lokasi dan evaluasi informasi. Perpustakaan harus bekerja keras dan inovatif dalam pengembangan literasi informasi ke masyarakat.
Selain itu, terdapat sebuah hasil penelitian yang menjelaskan tentang keberhasilan pengembangan program literasi informasi berbasis komunikasi. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari reposisi peran perpustakaan yang sensitif mengidentifikasi kebutuhan informasi pemustakanya dan perpustakaan yang proaktif serta inovatif mengenai program literasi informasi sesuai kebutuhan informasi pemustakanya.
Ketua Panitia Penyelenggara, Jitron Poek menjelaskan, tujuan kegiatan ini yaitu untuk peningkatan pemahaman peranan Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) NTT dalam pengembangan literasi dan manfaatnya bagi perpustakaan dan pustakawan yakni untuk menambah wawasan dan pengetahuan. (mg25/sam)
Artikel asli dapat diakses melalui link berikut: http://timorexpress.fajar.co.id/2017/08/07/perpustakaan-harus-berbasis-literasi-informasi/
0 comments:
Post a Comment