Friday, 1 May 2020

Arah Baru Model Pendidikan Di Tengah Pandemi

Pandemi Covid-19 merupakan musibah sekaligus berkah. Dikatakan musibah sebab kita turut prihatin dengan jatuhnya korban jiwa baik dari kalangan medis dan non medis. Tak terkira kerugian materi dan immateri akibat covid-19. Namun pandemi tersebut mendorong terjadinya perubahan sosial dengan adanya anjuran beraktivitas dirumah saja sehingga muncul istilah Work From Home (WFH) dan School From Home (SFH). 

Tanggal 2 Mei senantiasa diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ditengah keprihatinan atas berlarutnya pandemi, peringatan Hardiknas tersebut dapat menjadi refleksi atas inovasi dengan Pemanfaatan model online digital learning (ODL) tengah gencar dijadikan solusi atas dampak pandemi disektor pendidikan.
Sejatinya, sistem ODL bukanlah hal yang baru bagi dunia pendidikan di Indonesia. Adalah Universitas Terbuka Indonesia yang mengembangkan model pembelajaran jarak jauh (pbjj), dimulai dari pbjj melalui siaran radio sampai penyampaian materi pbjj berbasis moocs. Upaya UT tersebut patut diapresiasi sebagai penyeimbang dan pelengkap model pembelajaran konvensional tatap muka.

Sampai akhirnya, pandemi covid mendorong kebijakan pemberlakuan SFH dengan bantuan Teknologi Informasi. Sejauh ini kebijakan tsb cukup efektif untuk mengisi kekosongan ruang pada model pendidikan tatap muka. Dan lagi-lagi kebijakan SCH dan model pendidikan ODL patut diapresiasi karena mampu menyesuaikan diri dengan perubahan pada peserta didik. Dimana sebagian besar peserta didik era gen Y sudah melek dengan teknologi dan suka dengan hal-hal yang berbau teknologi informasi. 

Terlepas itu semua, perlu tinjauan kritis atas kebijakan SCH dan Model ODL yang masij menyisakan Pekerjaan Rumah khususnya pada aspek 'keadilan sosial'. Begini, mungkin peserta didik yang berada di perkotaan dan memiliki latar belakang ekonomi menengah keatas tidak akan kesulitan menyediakan fasilitas belajar ODL, seperti: laptop, modem, handphone dan kuota internet. Namun bagaimana dengan peserta didik yang kurang beruntung yang berasal dari keluarga kurang mampu, berada di pelosok pedalaman dan perbatasan serta kurang melek teknologi. Apakah model ODL efektif bagi mereka?. Mungkin perlu perlakuan khusus bagi peserta didik kategori kurang beruntung lagi. 

All in all, pandemi covid 19 mendorong terjadinya perubahan disektor pendidikan. Model pembelajaran online menjadi arah baru model pendidikan di Indonesia sebab efektif dalam penyampaian materi, interaktif sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik gen Y. Namun model ODL menyisakan pekerjaan rumah tentang bagaimana model ODL tersebut kompatible dengan karakteristik dan kebutuhan belajar peserta didik didaerah Terjauh, Terluar, Tertinggal. Salam oret-oret.

0 comments: