Reaksi Tubuh Terhadap Alkohol

 

Siapa tidak kenal istilah alkohol? Yup, sebuah minuman hasil fermentasi  yang disukai oleh sekelompok orang. Bahkan minuman beralkohol menjadi bagian dari budaya di beberapa komunitas masyarakat. Terlepas dari tradisi dan sisi positif dari alkohol, kita perlu ketahui pula efek negatif meminum alkohol melebihi dosis dalam jangka waktu panjang.

Dirangkum dari beberapa sumber, berikut informasi terkait alkohol.

Kita ketahui bersama bahwa etanol atau alkohol memiliki komponen penyusun dengan rumus kimia : C2H5OH yang secara luas digunakan sebagai bahan pelarut cairan kimia lain, antiseptik dan bahan bakar (spirtus). Selain manfaat positif tersebut, alkohol bersifat toksid atau racun jika dikonsumsi oleh manusia. Kandungan racun dalam alkohol akan berdampak negatif terhadap kerusakan organ tubuh antara lain:

OTAK

Mengonsumsi alkohol akan berpengaruh terhadap jalur komunikasi antar syaraf didalam otak sehingga alkoholic tidak mampu mengontrol perbuatan maupun ucapan pada sat dibawah pengaruh alkohol.  Bahkan salah satu hasil studi menunjukkan bahwa hampir 80 persen alkoholic mengalami defisiensi thiamine yang menyebabkan sindrom Wernick-Korsakoff  (WKS) 1. Sindrom tersebut mengganggu koordinasi panca indera dan menyebabkan perasaan yang tidak nyaman.

LIVER

Organ vital ini berfungsi menyaring zat-zat racun yang masuk kedalam tubuh. Tentu alkohol yang bersifat toksid akan menganggu kinerja LIVER. Salah satu gangguan liver yang derita oleh alkoholic adalah sirosis hati 2. Jika liver mengalami sirosis tentu kinerja dalam menyaring zat-zat beracun tidak akan maksimal

PANKREAS

mengonsumsi alkohol turut merangsang pankreas memproduksi zat toksid yang larut didalam darah yang disebut pancreasitic.

Terlepas dari manfaat alkohol, zat kimia tersebut dapat mengundang marabahaya jika disalah gunakan. Sifat racun pada alhohol dapat menyebabkan kerusakan otak disebut sindrom Wernick Korsakoff, pengerasan hati dan pancreasitic. Semoga informasi singkat ini bermanfaat. Salam