Book Review atau lebih familiar disebut Resensi merupakan suatu ulasan terhadap isi sebuah buku dengan menimbang beberapa aspek antara lain: aktualisasi topik, gaya penulisan, kredibilitas penulis dan kelebihan dan kekurangan dari isi suatu artikel atau buki. Selanjutnya ulasan tersebut ditulis ulang oleh resensor (orang yang meresensi) dalam bentuk sinopsis.
Lalu apa manfaatnya resensi? Setidaknya terdapat 3 manfaat resensi. Pertama, resensi merupakan alat bantu promosi buku bagi penulis maupun penerbit. Dengan tulisnya resensi suatu tulisan dan disebarkannya ke media massa baik online maupun offline maka resensi tersebut akan menarik perhatian calon pembaca/pembeli. Kedua, resensi bermanfaat sebagai alat seleksi bagi pustakawan atau perpustakaan dalam pengadaan bahan pustaka. Ketiga, pembaca terbantu dengan adanya resensi pada saat akan memutuskan untuk membeli atau tidaknya sebuah buku atau terbitan.
Lalu bagaimana menulis resensi yang baik? Menulis resensi seperti halnya aktivitas lainnya tentu memerlukan persiapan dan proses. Setidaknya terdapat beberapa tahapan yang perlu dilalui dalam membuat resensi. Pada tulisan ini, penulis hendak berbagi kiat tentang cara penulisan resensi. Walaupun kiat tersebut tidaklah sempurna namun setidaknya dapat memberikan gambaran bagi awam untuk belajar menulis resensi.
Berikut beberapa tahapan menulis resensi:
1. Berpikirlah skeptis dan bacalah dengan penuh rasa keingintahuan terhadap suatu publikasi yang hendak diresensi. Sejumlah pertanyaan dapat diajukan dalam diri kita, seperti: apa topik buku/artikel ini? Mengapa penulis menulis topik tersebut? Apakah kelebihan dan kekurangan buku/artikel ini?
2. Cermati bagian bagian penting dari buku atau artikel untuk mengidentifikasi sejumlah pertanyaan pada point' kesatu tersebut. Baca judul publikasi dengan seksama untuk menentukan topik? Cermati halaman juga judul, daftar isi dan kata pengantar untuk mendapatkan petunjuk tentang isi ringkas dari buku tersebut. Temukan dan baca biodata penulis guna menilai apakah buku tersebut ditulis oleh orang yang berkompeten di bidangnya?
3. Selanjutnya bacalah buku tersebut dengan beberapa kombinasi tehnik membaca. Tehnik baca scanning untuk menemukan istilah kunci/istilah yang berasosiasi dengan topik tulisan pada deretan paragraf. Tehnik analistis untuk memahami isi dari sebuah atau beberapa paragraf yang membahas topik spesifik.
Pada umumnya, paragraf dikembangkan dengan tehnik induktif, yakni: ide pokok berada pada baris awal atau tehnik deduktif yakni ide pokok berada di akhir kalimat.
4. Tulis poin-poin ide pokok/penting pada suatu buku/artikel dalam bentuk kerangka karangan. Hal tersebut akan membantu resensor untuk mengembangkan tulisan
5. Setiap resensor memiliki gaya penulisan yang berbeda sesuai karakternya. Namun pada umumnya resensi memiliki format penulisan yang terdiri atas: pembukaan, isi sesuai point 4 dan opini dari resensor. Tak kalah pentingnya, resensor perlu mencantumkan data tentang buku yang diresensi (judul, pengarang, penerbit, tahun terbit dan genre) guna memudahkan pembaca untuk menemukan buku tersebut guna dibaca atau tidak.
Last but not least, kelima kiat Resensi tersebut mungkin belumlah sempurna. Namun setidaknya bisa menjadi acuan dalam menulis resensi. Tak lupa, jangan lelah dalam berlatih menulis resensi. Semoga bermanfaat. RAH
0 comments:
Post a Comment