Monday, 30 March 2020

Keunggulan Library Congress Subjek Heading Pada Sistem Berbasis Metadata


Penggunaan Library Congres Subject Heading (LCSH) memicu perdebatan pro dan kontra diantara kataloger diseluruh dunia. Walaupun Library Congres Subject Heading (LCSH) merupakan salah satu sistem pengklasifikasian yang populer digunakan oleh para kataloger. Namun sistem tersebut menuai kritikan dari beberapa kataloger sebab Library Congres Subject Heading memiliki struktur yang komplek. Library Congres Subject Heading menerapkan beberapa aturan yang ketat dalam pengklasifikasian subjek. Sistem tersebut membagi pula tajuk subjek kedalam beberapa divisi dan sub-divisi. Hal tersebut menyebabkan sebagian besar kataloger pemula mengalami kesulitan dalam menggunakan sistem tersebut. Selain itu, perubahan secara dinamis pada sistem Library Congres Subject Heading turut mempengaruhi struktur bibliografi pada Machine Readable Catalogue (MARC). Bahkan beberapa kataloger mengasumsikan bahwa apabila perubahan struktur dalam Library Congres Subject Heading tidak diikuti oleh pembaharuan pada struktur bibliografi pada MARC maka elemen tajuk LCSH pada bibliografi record akan invalid.
Sebaliknya, sebagian besar kataloger meyakini bahwa Library Congres Subject Heading merupakan sistem pengklasifikasian yang handal. Asumsi tersebut merujuk pada  keunggulan yang dimiliki oleh Library Congres Subject Heading, yakni : Control Vocabularies. Element tersebut meningkatkan keakurasian proses temu balik informasi pada sistem berbasis metadata.  Control Vocabulary menunjang proses interoperability pada metadata sebab Control vocabulary memberikan keluasaan bagi mesin pencarian guna mencari kecocokan informasi berdasarkan semantik dan syntaknya. Kelebihan pada control vocabularies diyakini oleh para kataloger akan mempermudah proses temu balik informasi pada sistem berbasis metadata.
Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengulas kelebihan dan kelemahan Library Congress Subjek Heading. Selain itu, artikel ini menyajikan argumentasi tentang pentingnya penggunaan Library Congres Subject Heading pada era digital. Hal tersebut terkait dengan semakin masifnya perkembangan mesin pencarian pintar berbasis semantic sehingga pemanfaatan control vocabulary pada Library Congres Subject Heading akan semakin luas pemanfaatannya.

Mengidentifikasi kelemahan Library Congres Subject Heading
Beberapa kelemahan yang teridentifikasi adalah kompleksitas aturan dan syntak yang berpengaruh pada budget perpustakaan. Para kritikus menyoroti tentang struktur yang komplek pada Library Congres Subject Heading. Komplesitas struktur tersebut menjadi hambatan terbesar bagi para kataloger pemula. Mereka membutuhkan waktu yang lama guna memahami struktur dan menentukan tajuk subjek secara akurat. Bahkan beberapa kataloger senior pun masih kesulitan menggunakan subject heading string pada Library Congres Subject Heading disebabkan kompleksitas struktur tersebut. Menurut Chan (2000 dikutip dari Walsh 2011, hal. 7) mengatakan bahwa penentuan tajuk subjek secara akurat dan konsisten pada Library Congres Subject Heading memerlukan personel yang terlatih sehingga personel tersebut benar-benar dapat memahami dan menggunakan aturan serta syntak yang berlaku pada sistem Library Congress Subject Heading.
Selain itu, para pemustaka juga tidak familiar dengan cara penggunaan tajuk subjek Library Congress sehingga sebagian besar pemustaka menciptakan sebuah kata kunci versi mereka sendiri untuk mendefinisikan suatu tajuk subjek. Selanjutnya, mereka mengaplikasikan kata kunci tersebut pada mesin pencarian berbasis Boolean. Akibatnya sistem Boolean tidak merespon kata-kata kunci tersebut sebab sistem Boolean tidak dapat mengidentifikasi kata-kata kunci tersebut sebagai bagian dari tajuk subjek Library Congress (Papadakis Kyprianos, Mavropodi & Stefanidakis, 2009). Berdasarkan kedua uraian tersebut maka kompleksitas struktur vocabularies pada sistem Library Congress menyebabkan terjadinya permasalahan bukan hanya pada kataloger namun juga para pemustaka.
Para kritikus juga menyoroti kelemahan lainnya, yakni: Library Congress Subjek Heading berpotensi memiliki tajuk subjek yang tidak valid. Tajuk subjek tersebut merujuk pada nama person, organisasi dan geografi. Ketiga tajuk subjek tersebut berpotensi kadaluarsa disebabkan oleh perubahan yang dinamis. Semisal tajuk subjek geografi perlu direvisi berkelanjutan karena perubahan geopolitik dan pengetahuan telah menyebabkan munculnya negara-negara baru atau ditemukannya wilayah-wilayah baru. Pecahnya negara federasi Yugoslavia di era 90-an telah melahirkan setidaknya 3 negara baru, yakni: Slovenia, Serbia dan Bosnia Herzegovina. Apabila perubahan geopolitik tersebut tidak diakomodir maka tajuk subjek geografi untuk wilayah Balkan akan kadaluarsa. Selanjutnya, Chan (1997, halaman 319) melakukan sebuah studi tentang tajuk subjek dan hasil studi tersebut menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 51.7 persen subdivisi yang kadaluarsa, sedangkan urutan kedua adalah tajuk nama person yang invalid sebanyak 24.15 persen dan 20.93 persen tajuk utama yang tidak valid. Berdasarkan studi tersebut maka Chan merekomendasikan perlunya sebuah kebijakan untuk merevisi tajuk-tajuk subjek pada Library of Congress secara berkelanjutan. Kondisi tersebut diperparah oleh tidak dilakukannya pembaharuan element tajuk subjek pada bibliografi record dalam database. Konsekuensinya adalah tajuk subjek pada bibliografi recod dalam database menjadi kadaluarsa.

Beberapa Keunggulan Library Congres Subject Heading.
Terlepas beberapa kelemahan yang dilontarkan oleh para kritikus diatas, Tajuk subjek pada Library of Congress memiliki berbagai kelebihan. Salah satu kelebihannya adalah Control Vocabulari. Keberadaan control vocabulary sangat membantu para kataloger untuk mendefinisikan suatu topik kedalam sebuah tajuk subjek secara konsisten. Istilah Medicine merupakan salah satu contoh kontrol vocabulary pada Library of congress dan istilah tersebut digunakan oleh para kataloger untuk mendefinisikan suatu topik yang terkait dengan medikasi, pengobatan, dan peralatan kesehatan. Control Vocabulari membentuk suatu pola pengklasifikasian yang terstandarisasi sehingga para kataloger dapat mengklasifikasi suatu topik secara konsisten. Pola yang terstandarisasi tersebut memudahkan mesin pencari untuk menemukan suatu informasi karena mesin pencari berbasis Boolean akan mudah mengidentifikasi suatu kata kunci yang digunakan secara konsisten untuk mewakili suatu subjek. Selain itu, control vocabulary dapat dikombinasikan dengan standar metadata. Kombinasi keduanya akan mengefektifkan proses temu balik informasi karena keduanya mampu mengontrol metadata pada Dublin Core, khusunya metadata pada field subject. Menurut Miller et.all (2009 dalam Wills 2011, halaman 4) mengatakan bahwa kontrol pada metadata di field subject akan meminimalkan terjadinya kesalahan teknis dan meningkatkan akurasi temu balik informasi. Berdasarkan uraian tersebut maka control vocabulari yang dimiliki oleh Library of congress mempermudah proses temu balik informasi.
Adapun kelebihan lain dari Library Congress Subject Heading adalah fleksibilitas. Hal tersebut disebabkan oleh cakupan LCSH yang luas. Hampir semua subject pengetahuan diakomodir dalam LCSH sehingga LCSH memiliki topik yang beragam. Kondisi tersebut membuat para kataloger semakin fleksibel dalam menentukan subjek yang sesui dengan suatu topik tertentu. Menurut Chan (2000 dalam Walsh 2011, halaman 6) mengatakan bahwa tajuk subjek LC memiliki cakupang yang luas dan LCSH memiliki struktur semantik yang dilengkapi oleh control vocabulary. Selain itu, tajuk subjek tersebut menyediakan komponen kontrol sebagai berikut: Broader term (BT) yang berfungsi memperluas cakupan subjek terkait topik tertentu; Narrower Term (NT) berguna mempersempit cakupan subjet; Related Term (TR) berfungsi menyajikan subjek yang memiliki relevansi dengan suatu topik tertentu; Use for (UF) menjelaskan batasan-batasan suatu subjek untuk dapat digunakan oleh pengkataloger. Keempat komponen kontrol tersebut mempermudah para pengkataloer menentukan tajuk subjek secara fleksibel.
  1. Kehandalan Library Congres Subject Heading pada Sistem Berbasis Metadata
Pada era digital, interoperabilitas menjadi sebuah issue yang krusial sebab teknologi informasi beserta perangkatnya berkembang sangat dinamis. Perkembangan tersebut memiliki konsekuensi tersendiri, yakni: munculnya format yang bervariasi. Namun interoperabilitas bukanlah menjadi suatu hambataan bagi para pengguna LCSH sebab LCSH memiliki suatu fitur khusus yang menangangi masalah interoperabilitas. Menurut Walsh (2011, halaman 11) menyatakan bahwa syntak penyebab inkompabilitas dapat dipecahkan dengan cara menggunakan pre-coordinat tajuk subjek pada LCSH. Hal tersebut diilusttrasikan sebagai berikut: Seorang kataloger telah menentukan suatu subjek berdasarkamn LCSH. Semisal subjek tersebut adalah ”fasilitas pemrosesan limbah’. Selanjutnya, kataloger tersebut menginput subjek tersebut kedalam Field Subjek pada bibliographic record. Apabila database lainnya memiliki sebuah rekord yang berisi istilah-istilah: ”fasilitas’; ’pengolah’;’limbah’, maka database tersebut akan kompatibel secara syntak.
Selanjutnya, penggunaan autority kontrol akan menunjang interoperabilitas. Menurut Harper dan Tiller (2007, halaman 56-57) menyatakan bahwa keunggulan autority control akan mendayagunakan navigasi, koneksi metadata dan kolokasi pada sebuah semantic web. Apabila ketiga komponen tersebut bekerja secara efektif, maka sebuah database akan kompatibel dengan database lainnya. Hal tersebut ditunjang dengan struktur metadata yang dimiliki oleh LCSH sebab LSCH memiliki tajuk subjek yang luas cakupannya.

Penutup
LCSH merupakan sebuah sistem pengklasifikasian yang populer. Sistem tersebut membantu para kataloger untuk menklasifikasikan sebuah topik dengan menggunakan tajuk subjek. Walaupun LCSH digunakans ecara luas dan masif, tetapi sistem ini dikritisi oleh beberapa kataloger. Mereka beralasan bahwa struktur SLCH sangatlah kompleks sehingga menyulitkan kataloger untuk memahami mekanisme kerja LCSH.

Daftar Pustaka
Chan, LM & Vizine-Goetz, D 1997, 'Errors and Obsolete Elements in Assigned Library of Congress Subject Headings: Implications for Subject Cataloging and Subject Authority Control', Library Resources & Technical Services, vol. 41, no. 4, pp. 295-322.
Harper, CA & Tillett, BB 2007, 'Library of Congress Controlled Vocabularies and Their Application to the Semantic Web', Cataloging & Classification Quarterly, vol. 43, no. 3-4, pp. 47-68.
Papadakis, I, Kyprianos, K, Mavropodi, R & Stefanidakis, M 2009, 'Subject-based Information Retrieval within Digital Libraries Employing LIBRARY CONGRESS OF SUBJECT HEADINGs', D-Lib Magazine, vol. 15, no. 9/10, viewed 14 August 2015,                                                        < http://www.dlib.org/dlib/september09/papadakis/09papadakis.html>.
Walsh, J 2011, 'The use of Library of Congress Subject Headings in digital collections', Library Review, vol. 60, no. 4, pp. 328-343.

0 comments: