Penggunaan Library Congres Subject Heading
(LCSH) memicu perdebatan pro dan kontra diantara kataloger diseluruh dunia. Walaupun Library Congres Subject
Heading (LCSH) merupakan salah satu sistem pengklasifikasian yang populer
digunakan oleh para kataloger. Namun sistem tersebut menuai kritikan dari
beberapa kataloger sebab Library Congres Subject Heading memiliki struktur yang
komplek. Library Congres Subject Heading menerapkan beberapa aturan yang ketat
dalam pengklasifikasian subjek. Sistem tersebut membagi pula tajuk subjek
kedalam beberapa divisi dan sub-divisi. Hal tersebut menyebabkan sebagian besar
kataloger pemula mengalami kesulitan dalam menggunakan sistem tersebut. Selain
itu, perubahan secara dinamis pada sistem Library Congres Subject Heading turut
mempengaruhi struktur bibliografi pada Machine Readable Catalogue (MARC). Bahkan
beberapa kataloger mengasumsikan bahwa apabila perubahan struktur dalam Library
Congres Subject Heading tidak diikuti oleh pembaharuan pada struktur
bibliografi pada MARC maka elemen tajuk LCSH pada bibliografi record akan
invalid.
Sebaliknya, sebagian besar kataloger meyakini bahwa
Library Congres Subject Heading merupakan sistem pengklasifikasian yang handal.
Asumsi tersebut merujuk pada keunggulan
yang dimiliki oleh Library Congres Subject Heading, yakni : Control
Vocabularies. Element tersebut meningkatkan keakurasian proses temu balik
informasi pada sistem berbasis metadata.
Control Vocabulary menunjang proses interoperability pada metadata sebab
Control vocabulary memberikan keluasaan bagi mesin pencarian guna mencari
kecocokan informasi berdasarkan semantik dan syntaknya. Kelebihan pada control
vocabularies diyakini oleh para kataloger akan mempermudah proses temu balik
informasi pada sistem berbasis metadata.
Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengulas kelebihan
dan kelemahan Library Congress Subjek Heading. Selain itu, artikel ini
menyajikan argumentasi tentang pentingnya penggunaan Library Congres Subject
Heading pada era digital. Hal tersebut terkait dengan semakin masifnya
perkembangan mesin pencarian pintar berbasis semantic sehingga pemanfaatan
control vocabulary pada Library Congres Subject Heading akan semakin luas
pemanfaatannya.
Mengidentifikasi
kelemahan Library Congres Subject Heading
Beberapa kelemahan yang teridentifikasi adalah
kompleksitas aturan dan syntak yang berpengaruh pada budget perpustakaan. Para
kritikus menyoroti tentang struktur yang komplek pada Library Congres Subject
Heading. Komplesitas struktur tersebut menjadi hambatan terbesar bagi para
kataloger pemula. Mereka membutuhkan waktu yang lama guna memahami struktur dan
menentukan tajuk subjek secara akurat. Bahkan beberapa kataloger senior pun
masih kesulitan menggunakan subject heading string pada Library Congres Subject
Heading disebabkan kompleksitas struktur tersebut. Menurut Chan (2000 dikutip
dari Walsh 2011, hal. 7) mengatakan bahwa penentuan tajuk subjek secara akurat
dan konsisten pada Library Congres Subject Heading memerlukan personel yang
terlatih sehingga personel tersebut benar-benar dapat memahami dan menggunakan
aturan serta syntak yang berlaku pada sistem Library Congress Subject Heading.
Selain itu, para pemustaka juga tidak familiar dengan cara
penggunaan tajuk subjek Library Congress sehingga sebagian besar pemustaka
menciptakan sebuah kata kunci versi mereka sendiri untuk mendefinisikan suatu
tajuk subjek. Selanjutnya, mereka mengaplikasikan kata kunci tersebut pada
mesin pencarian berbasis Boolean. Akibatnya sistem Boolean tidak merespon
kata-kata kunci tersebut sebab sistem Boolean tidak dapat mengidentifikasi
kata-kata kunci tersebut sebagai bagian dari tajuk subjek Library Congress
(Papadakis Kyprianos, Mavropodi & Stefanidakis, 2009). Berdasarkan kedua
uraian tersebut maka kompleksitas struktur vocabularies pada sistem Library
Congress menyebabkan terjadinya permasalahan bukan hanya pada kataloger namun
juga para pemustaka.
Para kritikus juga menyoroti kelemahan lainnya, yakni:
Library Congress Subjek Heading berpotensi memiliki tajuk subjek yang tidak
valid. Tajuk subjek tersebut merujuk pada nama person, organisasi dan geografi.
Ketiga tajuk subjek tersebut berpotensi kadaluarsa disebabkan oleh perubahan
yang dinamis. Semisal tajuk subjek geografi perlu direvisi berkelanjutan karena
perubahan geopolitik dan pengetahuan telah menyebabkan munculnya negara-negara
baru atau ditemukannya wilayah-wilayah baru. Pecahnya negara federasi
Yugoslavia di era 90-an telah melahirkan setidaknya 3 negara baru, yakni:
Slovenia, Serbia dan Bosnia Herzegovina. Apabila perubahan geopolitik tersebut
tidak diakomodir maka tajuk subjek geografi untuk wilayah Balkan akan
kadaluarsa. Selanjutnya, Chan (1997, halaman 319) melakukan sebuah studi
tentang tajuk subjek dan hasil studi tersebut menunjukkan bahwa terdapat
sebanyak 51.7 persen subdivisi yang kadaluarsa, sedangkan urutan kedua adalah tajuk
nama person yang invalid sebanyak 24.15 persen dan 20.93 persen tajuk utama
yang tidak valid. Berdasarkan studi tersebut maka Chan merekomendasikan
perlunya sebuah kebijakan untuk merevisi tajuk-tajuk subjek pada Library of
Congress secara berkelanjutan. Kondisi tersebut diperparah oleh tidak
dilakukannya pembaharuan element tajuk subjek pada bibliografi record dalam
database. Konsekuensinya adalah tajuk subjek pada bibliografi recod dalam
database menjadi kadaluarsa.
Beberapa
Keunggulan Library Congres Subject Heading.
Terlepas beberapa kelemahan yang dilontarkan oleh para
kritikus diatas, Tajuk subjek pada Library of Congress memiliki berbagai
kelebihan. Salah satu kelebihannya adalah Control Vocabulari. Keberadaan
control vocabulary sangat membantu para kataloger untuk mendefinisikan suatu
topik kedalam sebuah tajuk subjek secara konsisten. Istilah Medicine merupakan
salah satu contoh kontrol vocabulary pada Library of congress dan istilah
tersebut digunakan oleh para kataloger untuk mendefinisikan suatu topik yang
terkait dengan medikasi, pengobatan, dan peralatan kesehatan. Control Vocabulari
membentuk suatu pola pengklasifikasian yang terstandarisasi sehingga para
kataloger dapat mengklasifikasi suatu topik secara konsisten. Pola yang
terstandarisasi tersebut memudahkan mesin pencari untuk menemukan suatu
informasi karena mesin pencari berbasis Boolean akan mudah mengidentifikasi
suatu kata kunci yang digunakan secara konsisten untuk mewakili suatu subjek. Selain
itu, control vocabulary dapat dikombinasikan dengan standar metadata. Kombinasi
keduanya akan mengefektifkan proses temu balik informasi karena keduanya mampu
mengontrol metadata pada Dublin Core, khusunya metadata pada field subject.
Menurut Miller et.all (2009 dalam Wills 2011, halaman 4) mengatakan bahwa
kontrol pada metadata di field subject akan meminimalkan terjadinya kesalahan
teknis dan meningkatkan akurasi temu balik informasi. Berdasarkan uraian
tersebut maka control vocabulari yang dimiliki oleh Library of congress
mempermudah proses temu balik informasi.
Adapun kelebihan lain dari Library Congress Subject
Heading adalah fleksibilitas. Hal tersebut disebabkan oleh cakupan LCSH yang
luas. Hampir semua subject pengetahuan diakomodir dalam LCSH sehingga LCSH
memiliki topik yang beragam. Kondisi tersebut membuat para kataloger semakin
fleksibel dalam menentukan subjek yang sesui dengan suatu topik tertentu.
Menurut Chan (2000 dalam Walsh 2011, halaman 6) mengatakan bahwa tajuk subjek
LC memiliki cakupang yang luas dan LCSH memiliki struktur semantik yang
dilengkapi oleh control vocabulary. Selain itu, tajuk subjek tersebut menyediakan
komponen kontrol sebagai berikut: Broader term (BT) yang berfungsi memperluas
cakupan subjek terkait topik tertentu; Narrower Term (NT) berguna mempersempit
cakupan subjet; Related Term (TR) berfungsi menyajikan subjek yang memiliki
relevansi dengan suatu topik tertentu; Use for (UF) menjelaskan batasan-batasan
suatu subjek untuk dapat digunakan oleh pengkataloger. Keempat komponen kontrol
tersebut mempermudah para pengkataloer menentukan tajuk subjek secara
fleksibel.
- Kehandalan Library Congres Subject Heading pada Sistem Berbasis Metadata
Pada era digital, interoperabilitas menjadi sebuah issue
yang krusial sebab teknologi informasi beserta perangkatnya berkembang sangat
dinamis. Perkembangan tersebut memiliki konsekuensi tersendiri, yakni: munculnya
format yang bervariasi. Namun interoperabilitas bukanlah menjadi suatu
hambataan bagi para pengguna LCSH sebab LCSH memiliki suatu fitur khusus yang
menangangi masalah interoperabilitas. Menurut Walsh (2011, halaman 11)
menyatakan bahwa syntak penyebab inkompabilitas dapat dipecahkan dengan cara
menggunakan pre-coordinat tajuk subjek pada LCSH. Hal tersebut diilusttrasikan
sebagai berikut: Seorang kataloger telah menentukan suatu subjek berdasarkamn
LCSH. Semisal subjek tersebut adalah ”fasilitas pemrosesan limbah’.
Selanjutnya, kataloger tersebut menginput subjek tersebut kedalam Field Subjek
pada bibliographic record. Apabila database lainnya memiliki sebuah rekord yang
berisi istilah-istilah: ”fasilitas’; ’pengolah’;’limbah’, maka database tersebut
akan kompatibel secara syntak.
Selanjutnya, penggunaan autority kontrol akan menunjang
interoperabilitas. Menurut Harper dan Tiller (2007, halaman 56-57) menyatakan
bahwa keunggulan autority control akan mendayagunakan navigasi, koneksi
metadata dan kolokasi pada sebuah semantic web. Apabila ketiga komponen
tersebut bekerja secara efektif, maka sebuah database akan kompatibel dengan
database lainnya. Hal tersebut ditunjang dengan struktur metadata yang dimiliki
oleh LCSH sebab LSCH memiliki tajuk subjek yang luas cakupannya.
Penutup
LCSH merupakan sebuah sistem pengklasifikasian yang
populer. Sistem tersebut membantu para kataloger untuk menklasifikasikan sebuah
topik dengan menggunakan tajuk subjek. Walaupun LCSH digunakans ecara luas dan
masif, tetapi sistem ini dikritisi oleh beberapa kataloger. Mereka beralasan
bahwa struktur SLCH sangatlah kompleks sehingga menyulitkan kataloger untuk
memahami mekanisme kerja LCSH.
Daftar Pustaka
Chan,
LM & Vizine-Goetz, D 1997, 'Errors and Obsolete Elements in Assigned
Library of Congress Subject Headings: Implications for Subject Cataloging and
Subject Authority Control', Library Resources &
Technical Services, vol. 41, no. 4, pp. 295-322.
Harper,
CA & Tillett, BB 2007, 'Library of Congress Controlled Vocabularies and
Their Application to the Semantic Web', Cataloging
& Classification Quarterly, vol.
43, no. 3-4, pp. 47-68.
Papadakis,
I, Kyprianos, K, Mavropodi, R & Stefanidakis, M 2009, 'Subject-based
Information Retrieval within Digital Libraries Employing LIBRARY CONGRESS OF
SUBJECT HEADINGs', D-Lib Magazine, vol. 15, no. 9/10, viewed 14 August 2015,
<
http://www.dlib.org/dlib/september09/papadakis/09papadakis.html>.
Walsh,
J 2011, 'The use of Library of Congress Subject Headings in digital
collections', Library Review, vol.
60, no. 4, pp. 328-343.
0 comments:
Post a Comment