Inovasi menjadi kunci sukses bagi
sebuah organisasi untuk bertahan dalam persaingan di era yang serba
fluktuatif. Networking marketing
merupakan salah satu bentuknya. Perusahaan-perusahaan yang mengadopsi konsep
ini, telah berhasil menciptakan rekor pertumbuhan dan stabilitas mengagumkan.
Konsep pemasaran melalui jaringan diperkenalkan sebagai metode pemasaran yang
kreatif dan efisien untuk menyalurkan produk dan jasa kepada konsumen. Sistem
ini menawarkan pelipatgandaan anggota
jaringan pada kecepatan dan jumlah yang menakjubkan. Saat ini, networking
marketing menjadi fenomena bisnis yang inovatif dalam memasarkan konsep, ide,
gagasan maupun sistem pendidikan.
Bertahan atau tersisih
menjadi konsekuensi dari sebuah
persaingan. Meningkatnya konsumsi terhadap produk-produk negara tetangga, tingginya
prosentase tenaga kerja Indonesia yang bekerja pada sektor informal di negara tetangga merupakan indikator
dari keterpurukan bangsa Indonesia. Keadaan ini tidak boleh dibiarkan
berlarut-larut karena dapat berakibat fatal masa depan bangsa Indonesia.
Belajarlah dari pengalaman negara Jepang yang berhasil bangkit dari keterpurukannya. Setelah Jepang kalah perang, langkah pertama
yang dilakukan oleh Kaisar Hirohito adalah menginventarisir jumlah hakim,
dokter dan guru yang masih hidup. Komitmen Kaisar Hirohito untuk membangun
sektor hukum, kesehatan dan pendidikan membuahkan keberhasilan. Jepang
mendominasi sektor bisnis, teknologi serta stabilitas politik dekade ini.
Senada dengan pengalaman Jepang, Roy Sembel dalam bukunya berpikir ekonomis di era
krisis menyatakan bahwa resep investasi terbaik
ditahun krisis adalah investasi
dalam bidang pendidikan. Investasi untuk
meningkatkan human capital. Sudah sepantasnya pendidikan menjadi prioritas pembangunan untuk meningkatkan daya
saing sumberdaya manusia.
Undang-undang nomor 20 tahun 2003
tentang SISDIKNAS mengamanatkan kepada Perguruan tinggi untuk mengemban
Tridharma perguruan tinggi. Perguruan tinggi dituntut berorientasi pada
kualitas dalam proses pembentukan kader intelektual. Kualitas tersebut diperoleh
dari tersedianya sarana dan prasarana yang layak, sistem pengajaran yang
menganut keseimbangan aspek kognitif dan afektif serta dukungan dana yang
memadai. Sehingga lulusannya mempunyai
kompetensi tehnis dan konseptual sesuai bidangnya. Sebab hakekat pendidikan
ialah segala upaya yang bertujuan untuk mengembangkan sikap kepribadian,
pengetahuan serta ketrampilan . Lembaga Penelitian perguruan tinggi dituntut
aktif dan kreatif mengadakan kajian ilmiah terhadap permasalahan yang terjadi
dimasyarakat saat ini. Permasalahan di masyarakat semakin komplek yang
solusinya memerlukan pendekatan multidisiplin ilmu. Semisal limbah tailing
PT.Freeport disinyalir menyebabkan kerusakan lingkungan. Selain itu, terjadinya
gangguan keamanan disekitar kawasan tambang karena adanya kesenjangan antara penduduk
asli dan pendatang serta penyerobotan lahan tambang oleh penambang liar.
Kejadian tersebut memerlukan kajian komprehensif baik secara ekologis,
sosiologis dan hukum untuk menemukan solusi yang objektif. Hendaknya perguruan
tinggi melakukan juga kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Universitas
Indonesia melalui Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (DPRM) memfasilitasi
dan mendukung pelaksanaan kegiatan
riset dan pelaksanaan pengabdian civitas akademika UI kepada masyarakat.
Pelayanan BKV meliputi: menyediakan akses bagi mitra jaringan aliansi
permodalan dan networking, masalah legal dan hak atas Kekayaan atas hak
intelektual dan pengembangan hasil penelitian.
Dari uraian diatas, inovasi pada
organisasi, sumberdaya manusia yang berkualitas serta implementasi dari
tridharma perguruan tinggi, relevan dengan tujuan Universitas Indonesia yakni: mempertahankan reputasi UI sebagai universitas
terbaik di Indonesia dengan menghasilkan kualitas lulusan yang mampu bersaing
di pasar global dan kualitas riset yang bertaraf internasional serta menghasilkan
pengembangan produk dan desain yang mendukung daya saing nasional. Tujuan tersebut
dapat terealisasi dengan dukungan sumberdaya manusia, sarana serta dana yang memadai. Regulasi turut berperan
menunjang pengadaan sarana dan prasarana bagi kegiatan belajar mengajar dengan
dikeluarkannya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0130/0/1983 tentang organisasi dan tata kerja Universitas
Indonesia. Peraturan tersebut menjadi dasar hukum bagi terbentuknya UPT bidang perpustakaan di
UI yakni UPT Perpustakaan UI yang bersama UPT lain ikut menunjang program
pendidikan. Fungsi perpustakaan dalam proses pendidikan meliputi fungsi referensi,
dokumentasi, rekreasi, pendidikan dan informasi. Perpustakaan UI sebagai jantungnya
universitas berusaha berinovasi dalam memberikan layanannya kepada civitas
akademika UI. Salah satu inovasi tersebut dengan menggunakan sarana sms dan
email untuk kemudahan pengguna dalam layanan sirkulasi. Penggunaan layanan
berbasis TI menjadi komitmen UI untuk adaptif terhadap perubahan.
Namun ada beberapa hal yang patut
dikaji dalam konteks pengembangan layaan perpustakaan berbasis TI. Kegiatan pengembangan tersebut hendaknya memenuhi
kriteria SMART (Spesific, Measurable,
Accurate, Reliable, Timely). Sehingga kegiatan tersebut dapat berhasil guna
dan berdaya guna.
Perpustakaan UI saat ini
merupakan gabungan dari perpustakaan fakultas dilingkupUI Sebelumnya
perpustakaan tersebut tersebar baik di fakultas maupun beberapa lembaga serta
unit kerja dilingkup UI. Usaha menggabungkan unit-unit perpustakaan tersebut diprakarsai
oleh para pimpinan perpustakaan fakultas. SK Mendikbud nomor: 0130/0/1983
tentang organisasi dan tata kerja UI tanggal 5 Maret 1983 menjadi dasar hukum
pembentukan UPT perpustakaan UI. Kepala UPT bertindak sebagai koordinator
perpustakaan fakultas dan bertanggungjawab pada rektor.
Perpustakaan UI , sebagai
subsistem pendidikan di UI, menyediakan layanan pelatihan, sirkulasi dan pinjam
antar perpustakaan. Fasilitas yang
tersedia di perpustakaan UI meliputi: OPAC; akses internet, ruang baca, loker.
Koleksi yang beragam terdiri dari koleksi buku teks, disertasi, thesis, microfiche,
majalah, database jurnal turut melengkapi layanan perpustakaan UI. Inovasi
terbaru dalam hal pelayanan yakni pelayanan sirkulasi yang menggunakan
fasilitas sms dan email. Kombinasi ideal
antara koleksi yang beragam dan layanan perpustakaan yang berbasis TI menjadi
nilai tambah bagi perpustakaan UI. Diharapkan visi UI sebagai universitas riset
yang mandiri, modern dan berkualitas dapat terealisasi.
- Analisis SWOT
Metode diperlukan dalam usaha
memecahkan suatu permasalahan untuk menghasilkan solusi yang objektif.
Uraian kondisi umum perpustakaan UI memberikan gambaran bahwa perpustakaan UI
sedang mengembangkan TI pada layanan sirkulasi. Hal yang patut dikaji pada
kegiatan tersebut terletak pada proses menentukan strategi pengembangan yang
ideal diperpustakaan UI. Proses tersebut hendaknya sesuai kaidah manajemen.
Sehingga strategi tersebut dapat berhasil guna dan berdaya guna.
Metode yang tepat digunakan pada
proses tersebut adalah analisa SWOT. Instrumen penelitian ini
mengidentifikasi potensi yang dimiliki
oleh organisasi. Potensi perpustakaan UI berdasar analisa SWOT dapat dilihat
pada skema dibawah ini:
Strength
|
Weakness
|
·
UI ,yang berubah status menjadi BHMN memberi peluang lebih besar
dalam hal Pendanaan bagi kegiatan pengembangan TI di perpustakaan UI.
·
Sistem informasi di perpustakaan
UI yang terintegrasi dengan
(JUITA) memungkinkan perpustakaan mengembangkan TI lebih lanjut pada layanannya.
|
·
Kompetensi tehnis bidang teknologi informasi dan bidang
berkaitan masih minim dimiliki oleh sumberdaya manusia pada perpustakaan UI
|
Opportunity
|
Threath
|
·
Regulasi pemerintah yang
menunjang pengembangan TI di Indonesia dengan dikeluarkannya Keppres 30 Tahun
1997.
·
Tersedianya lokasi hotspot dilingkup UI menunjang pengembangan
TI karena semakin luasnya daerah yang
mampu mengakses program yang sedang dikembangkan.
|
· Ancaman terhadap sistem
keamanan pada program yang sedang dikembangkan karena saat ini banyak
bermunculan varian dari virus dan hacker.
· Semakin dinamisnya perangkat
teknologi Informasi dan sarana aksesnya semisal PDA, Handphone yang berbasis
GSM, CDMA, Bluetooth) patut
dipertimbangkan aspek kompatibilitas sarana komunikasi tersebut dengan
program yang sedang dikembangkan.
|
Hasil analisa SWOT
mengidentifikasi potensi yang dimiliki perpustakaan UI .Tahap pertama dari proses pengembangan TI
pada layanan sirkulasi ialah menentukan tujuan kegiatan tersebut. Pelayanan sirkulasi yang bernuansa local berwawasan global dan diberikan secara
efektif dan efisien kepada civitas akademika UI serta stakeholdernya merupakan
tujuan dari kegiatan ini. Maksud dari pelayanan sirkulasi bernuansa local
berwawasan global ialah perpustakaan UI dalam melayani penggunanya tetap
berpegang teguh pada adat ketimuran yang tanggap dan trengginas terhadap
kebutuhan pengguna dengan mengkombinasikannya dengan teknologi informasi.
Sedangkan sasaran dari kegiatan
ini adalah: distribusi informasi yang luas secara efektif, Peningkatan layanan
sirkulasi dengan efisiensi waktu serta menjadikan civitas akademika dan
stakeholdernya sebagai segmentasi layanan ini.
Tujuan dan sasaran tersebut
dicapai melalui kaidah-kaidah manajemen yang seringkali diistilahkan POAC.
Sebelum membahas proses pengembangan TI pada layanan sirkulasi, kita pahami
dahulu konsep dasar dari:
- · Teknologi : “Application of this to practical task in industry “ (Oxford advanced learners dictionary: 1990)
- · Informasi : “ Data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”(Robert:1980).
Dari kedua definisi tersebut apabila kita pahami akan memberikan
suatu gambaran bahwa Teknologi Informasi adalah suatu aplikasi yang mengolah
data dan menyajikannya kedalam bentuk yang mudah dipahami oleh penerimanya.
Sedangkan pemahaman lain TI mengacu pada Keppres nomor 30 tahun 1997 adalah.:
Telematika merupakan sinergi telekomunikasi dan informatika. Regulasi tersebut
menjadi langkah stategis bagi Indonesia untuk meningkatkan kemampuan telematika
serta mewujudkan wawasan nusantara dalam menghadapi persaingan abad 21.
Tahapan
kegiatan manajemen dalam konteks pengembangan TI pada layanan perpustakaan UI
adalah sebagai berikut :
A.
Planning ( perencanaan).
Perencanaan
dalam kegiatan manajemen bertujuan meminimalkan resiko kegagalan. Cakupan
proses perencanaan dalam sebuah kegiatan meliputi:
- Perencanaan biaya
Pendanaan mempunyai peranan vital
dalam sebuah kegiatan. Pengeluaran seperti gaji karyawan, pemeliharaan alat dan
pengadaaan merupakan bentuk operasional dari sebuah organisasi. Terdapat
beberapa item pos pembiayaan yang diklasifikasikan kedalam kategori utama,
yakni:
- Biaya pengadaaan : biaya ini termasuk semua biaya yang terjadi sehubungan dengan pengadaan perangkat keras serta dikeluarkan pada tahun pertama.
- Biaya persiapan operasi : biaya ini berkaitan dengan semua pengeluaran untuk membuat sistem siap untuk dioperasikan.
- Biaya Proyek : biaya yang berhubungan dengan biaya pengembangan sistem termasuk penerapannya. Biaya ini dapat bertambah besar apabila mengunakan konsultan dari luar organisasi dalam pengembangan sistem ini.
- Biaya operasi dan perawatan : biaya operasi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan sistem dan biaya perawatan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk perawatan selama sistem dioperasikan.
Perencanaan Waktu
Salah satu kriteria keberhasilan
suatu kegiatan adalah waktu. Sinkronisasi antara jadwal dan kegiatan merupakan
hal yang rumit. Karena seringkali keduanya tidak seiring sejalan. Pemecahannya
ialah merencanakan waktu dengan menggunakan prosedur yang dikenal dengan
istilah PERT (Program Evaluation And
Review Technique). Prosedur ini mengatur tentang:
- ·Kapan proyek tersebut selesai?
- ·Bagaimana urut-urutan pekerjaan untuk tiap tiap bagian, kapan mulainya dan kapan selesainya?
- ·Pekerjaan pekerjaan mana sajakah yang merupakan waktu terlama untuk selesainya proyek tersebut.
- ·Pekerjaan-pekerjaan mana saja yang dapat ditunda dan berapa lamakah waktu maksimum penundaaan yang diijinkan
- ·Pekerjaan-pekerjaan manakah yang harus mendapat perhatian khusus.
Perencanaan pengembangan sistem
Suatu rancangan program berbasis
TI yang hendak dikembangkan setidaknya memiliki kriteria sebagai berikut:
- Masih dalam batas dukungan dana yang layak.
- Didukung oleh prasarana telekomunikasi saat ini.
- Penyelenggaraanya sudah tersedia sumberdaya manusia yang mampu atau dengan mudah dapat dididik dan dilatih.
- Dapat diterima oleh kultur informasi sekarang atau dalam penyelenggaraanya relative mudah untuk membentuk kultur masyarakat yang diperlukan.
Dalam hal memilih perangkat yang hendak digunakan perlu
mempertimbangkan karakteristik perangkat tersebut:
1.
Komputer sebagai
alat pengolah data mempunyai komponen vital yakni processor, harddisk, memori
serta modem yang sensitive terhadap cara penggunaannya.
2.
Jaringan
komunikasi:
2.1 Jenis jaringan komputer:
·
LAN merupakan sekumpulan dari komputer yang saling
berhubungan dalam satu area.
·
MAN pada dasarnya merupakan versi LAN yang lebih
besar. Cakupannya meliputi kantor-kantor
yang letaknya masih dalam satu kota.
·
WAN mencakup
wilayah geografis yang lebih luas. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang
bertujuan menjalankan program-program pemakai.
·
Wi-fi
merupakan solusi komunikasi data nirkabel.
·
Internet
merupakan jaringan yang mengkoneksikan beberapa jaringan komputer melalui alat
komunikasi.
2.2
Bentuk
komunikasi data
·
Offline
communication sistem merupakan sistem pengiriman data melalui fasilitas
komunikasi dari satu lokasi kepusat pengolahan data, tetapi data yang terkirim
tidak langsung diproses oleh CPU.
·
Online
communication sistem berbeda dengan Offline communication sistem. Letak
perbedaannya, data yang dikirim pada sistem online dapat langsung diolah pada
pusat komputer.
3.
Perangkat komunikasi
khususnya handphone dapat dibedakan menjadi 2 yakni CDMA dan GSM
4.
Basis teknologi
komunikasi data dapat menggunakan Internet; GPRS, WAP.
B.
Organizing (Mengorganisasikan)
Bagan organisasi menunjukkan
bagaimana bagian-bagian didalam organisasi dikoordinasikan bersama jalur
wewenang dan tanggung jawab. Alur
kewenangan dan tanggungjawab yang jelas akan memperlancar kegiatan pada suatu
organisasi . Terdapat beberapa tipologi
bagan organisasi yaitu: tipe komando, tipe struktural dan tipe fungsional.
Penggunaan tipe tersebut berdasar dari kebutuhan masing-masing organisasi.
Namun bagan organisasi hanya menunjukkan wewenang yang formal tetapi tidak
mengatur seberapa besar wewenang, tanggung jawab dan deskripsi pekerjaan yang
terinci. Maka diperlukan deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan untuk memperjelas
hubungan kerja pada bagan organisasi. Deskripsi pekerjaaan merupakan uraian
tugas yang mengatur tugas pokok dan fungsi seseorang dalam menjalankan tugas yang
dibebankan kepadanya. Sedangkan spesifikasi pekerjaan berisi uraian klasifikasi
dan kompetensi yang harus dimiliki berkaitan
dengan pekerjaan tersebut.
C. Actuating
(Pelaksanaan)
Kegiatan implementasi dilakukan berdasar
pada kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. Kegiatan pelaksanaan ini
meliputi:
·
Pemilihan
dan pelatihan personil.
Sistem
informasi ditunjang oleh tiga komponen yakni hardware, software dan brainware.
Dari ketiga komponen tersebut brainware memegang peran strategis. Sebab sebagus
apapun spesifikasi hardware serta kombinasinya dengan software,jika brainware
(sumberdaya manusia) tidak menjunjang maka sistem tersebut tidak akan bekerja dengan
baik. Proses seleksi pada posisi analis sistem, programmer serta operator pada
kegiatan pengembangan layanan perpustakaan sesuai dengan deskripsi dan
spesifikasi posisi masing-masing.
Setelah
terseleksi sumberdaya manusia pada kegiatan ini maka dilanjutkan dengan program
pelatihan. Program ini bertujuan membekali sumberdaya manusia tersebut dengan
pengetahuan dasar dan pengoperasian dari sistem tersebut. Ada beberapa metode pelatihan
yakni:
- Pelatihan prosedural : pelatihan ini berisi penjelasan tertulis dari prosedur suatu kegiatan
- Pelatihan tutorial : alokasi waktu untuk tatap muka mendapat porsi yang besar sehingga metode ini bagus digunakan pada tugas tugas yang rumit dan vital.
- Simulasi : Penciptakan kondisi pelatihan yang mirip kondisi kerja sesungguhnya menjadi tujuan metode ini.
- On the job Training : peserta pelatihan langsung ditempatkan pada kondisi kerja sesungguhnya. Peserta diberikan penjelasan tentang apa yang harus dikerjakan dan bagaimana harus mengerjakannya dengan praktek langsung.
·
Pemilihan
tempat dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak.
Kondisi
lokasi sebagai tempat kegiatan pengembangan layanan perpustakaan berbasis TI
harus memenuhi persyaratan keamanan, ruangannya nyaman, tersedia penjaga
kestabilan suhu, sarana penerangan yang cukup, pendeteksi kebakaran, UPS,
telepon. Selanjutnya adalah merakit komponen hardware dan menyusun konfigurasi
nya. Kegiatan ini sebagai awal untuk membangun atau mengembangkan sebuah
aplikasi baru.
·
Pemrograman
dan pengetesan program
Sebuah
program merupakan penjabaran dari konsep perencanaan analisis sistem dalam
bentuk yang mudah digunakan oleh pengguna. Programmer memegang peranan penting
pada tahap ini. Model layanan sirkulasi perpustakaan berbasis TI dapat
menggunakan aplikasi database yang
berbasis web dengan konfigurasi server Ms. SQL 2000, PHP admin. Untuk
komunikasi data dapat menggunakan online sistem dengan bentuk real time sistem.
Sistem komunikasi data real time memungkinkan untuk mengirimkan data ke pusat
komputer, diproses pusat komputer pada saat data diterima dan kemudian
mengirimkan kembali hasil pengolahan kepengirim saat itu juga. Sistem ini cocok
diterapkan pada layanan sirkulasi sebab terjadi komunikasi dua arah antara
pengguna sistem ini dengan pusat data. Disamping itu efektivitas waktu menjadi
pertimbangan lainnya
Struktur
program yang hendak dibuat tersebut terdiri dari database sebagai tempat
penyimpanan data dan tampilan muka sebagai media antara penguna dengan database
untuk saling berkomunikasi. Data dalam database saling berhubungan satu dengan
yang lainnya. Serta diorganisasikan berdasarkan
sebuah skema atau struktur tertentu. Data tersebut tersimpan pada hardware
komputer dan dapat melakukan manipulasi data melalui software. Jenis database
dibedakan menjadi 2 yakni single database (database yang berdiri sendiri) dan
database relasional (Relational Database
Managemen System). Database relasional yang popular digunakan saat ini adalah Ms.
SQL 2000 yang dikonfigurasikan dengan PHP admin. Prinsip kerja dalam Relational
Database Managemen System meliputi: Data definisi yang mendefinisikan data yang
dibuat dengan cara relasi, validasi data; Data manipulasi yang mendefinisikan
data melalui proses penyaringan data serta Data Control yang memuat prosedur
pengendalian hak akses terhadap data dalam database tersebut. Pada proses meng
update, shorting digunakan pernyataaan
SQL sebagai bahasa programnya. Sedangkan pada pembuatan desain mukanya,
ketersediaan unsur komponen koneksivitas dengan database menjadi petimbangan
utama disamping tampilan yang elok. Salah satu software untuk pembuatan desain
muka pada program pengembangan TI untuk layanan perpustakaan adalah dream
weaver. Komponen dalam software ini menunjang konektivitasnya dengan database
yang berbasis web. Konfigurasi software database Ms.SQL 2000, PHP Admin, desain
muka dream weaver seringkali dikemas dalam satu paket yang dikenal PHP triad.
Langkah
pembuatan program berbasis PHP Triad dimulai dengan pembuatan database yang
terdiri dari 3 tabel yakni: tabel data peminjam; tabel data buku dan tabel
sirkulasi. Masing-masing tabel mempunyai struktur sebagai berikut:
- Tabel data peminjam : NIM, nama, fakultas, program studi, alamat sementara, alamat asal, email, password
- Tabel data buku : KODE BUKU, jenis buku, judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit
- Tabel data sirkulasi :KODE BUKU, nama, judul buku, tanggal pinjam, tanggal kembali, alamat asal.
NIM, KODE BUKU MENJADI keyword
dari tabel peminjam dan tabel data buku. Keyword ini menjadi dasar untuk
merelasikan tabel. Proses selanjutnya ialah membuat desain muka. Desain muka
terdiri dari form, dan komponen penunjangnya. Sarana untuk mengkoneksikannya
dengan memasukkan pernyataan SQL. Sedangkan untuk mengkoneksikan aplikasi ini
pada internet dapat ditempuh dengan jalan mensetting modem komputer.
Prinsip kerja
dari aplikasi database berbasis web ini ialah ketika pengguna ingin menggunakan
layanan sirkulasi berbasis TI. Ia akan mengakses terlebih dahulu ke website
perpustakaan UI. Website tersebut akan mensyaratkan calon pengguna mengisi
password sebagai prasyarat mengakses informasi pada layanan sirkulasi
perpustakaan UI. Password tersebut menjadi alat identifikasi bagi komputer
untuk mengenali data dari calon pengguna tersebut. Jika password tersebut teridentifikasi
oleh computer maka password tersebut merujuk pada data seseorang pada tabel
data peminjam yang tersimpan pada bank
data di komputer pusat perpustakaan UI. Semisal pengguna tersebut ingin memperpanjang
masa pinjamnya maka ia cukup mengklik komponen
dari website yang langsung link ke alamat email perpustakaan UI dan
menuliskan pesan pada tempat yang telah disediakan serta mengirimkannya.
Setelah email terkirim, petugas perpustakaan yang diberi tanggung jawab untuk
mengecek email yang masuk akan mengklasifikasi email tersebut sesuai kebutuhan
pengguna. Apabila pengguna ingin memperpanjang peminjaman buku maka operator
akan merubah masa pinjam sesuai peraturan berlaku. Data yang telah diperbarui tersebut
dimasukkan pada tabel sirkulasi.
Keuntungan
memakai database berbasis web ialah komunikasi dapat bersifat dua arah dan
pendistribusian informasi lebih efektif. Operator layanan sirkulasi berbasis
teknologi informasi dapat menggunakan fasilitas mailing list untuk distribusikan
informasi tunggakan peminjaman. Langkah pertama dengan menginventarisir
peminjam yang telah melampaui batas pinjam dengan merujuk data pada tabel
sirkulasi. Upaya tersebut untuk mengetahui identitas penunggak pinjaman.
Selanjutnya alamat email penunggak pinjaman tadi didaftarkan pada mailinglist
khusus untuk penunggak pinjaman. Cukup satu
email berisi surat peringatan dikirimkan maka secara otomatis pesan
tersebut terkirim kealamat yang terdaftar di mailinglist.
Populasi pengguna
handphone yang semakin meningkat khususnya dikalangan civitas akademika menjadi
potensi bagi perpustakaan untuk mengembangkan produk layanannya. Layanan yang
menggunakan sms dapat menjadi produk layanan sirkulasi diperpustakaan UI.
Komponen yang diperlukan untuk merealisasikan layanan ini dengan menggunakan
sebuah provider khusus. Sehingga pengguna yang ingin menggunakan layanan ini
dapat mengirimkan sms ke nomor tertentu milik perpustakaan. Pesan tersebut akan
diolah diprovider dan disampaikan kepada operator layanan sirkulasi.
D.Controlling
(Pengawasan)
Proses pengawasan menjadi langkah
paripurna pada poses POAC. Pengawasan bertujuan mengendalikan seberapa jauh
keberhasilan yang dicapai sekaligus menjadi alat evaluasi pada kegiatan
berikutnya. Proses pengawasan pada pengembangan
TI pada layanan perpustakaan dilakukan dengan mengetes aplikasi database
yang dibuat. Test tersebut dilakukan oleh analisis sistem dan programmer dengan
mengisikan data sesungguhnya pada jangka waktu tertentu. Kesalahan dari program
yang mungkin terjadi diklasifikasikan menjadi tiga bentuk yakni: kesalahan
bahasa program; kesalahan waktu proses dan kesalahan logika. Apabila pada proses
pemrograman tersebut, selanjutnya diadakan rapat manajamen. Pertemuan ini
dihadiri oleh komponen dari analis sistem, programer , pengguna untuk
menentukan aplikasi tersebut dapat diterima atau diperbaiki kembali. Jika
aplikasi tersebut disetujui, maka rapat ini merupakan acara serah terima
penyerahan aplikasi database berbasis web pada layanan perpustakaan UI.
E. Strategi Pengembangan TI pada layanan
sirkulasi.
Inovasi menjadi kata kunci bagi
sebuah organisasi untuk bertahan pada zaman yang penuh persaingan. Pengembangan
TI merupakan inovasi bagi perpustakaan UI untuk merealisasikan tujuannya yakni:
meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan dengan sentuhan lokal berwawasan
global. Strategi pada pengembangan TI pada layanan sirkulasi berdasarkan kaidah manajemen meliputi:
- Melibatkan Pusat Komputer UI, yang bertindak sebagai Unit Pelaksana Teknis di bidang Pengolahan Data, dalam mengembangkan Teknologi Informasi pada layanan sirkulasi.
- Menjalin kerjasama dengan operator seluler untuk mengelola bersama provider yang diperuntukkan menunjang efektivitas distribusi informasi pada layanan sirkulasi
- Mengoptimalkan sarana telekomunikasi yang ada; baik internet, handphone berbasis GSM atau CDMA untuk mengefektikan distribusi informasi layanan sirkulasi.
Demikianlah artikel yang
menguraikan secara singkat proses menetapkan strategi pengembangan TI pada layanan
sirkulasi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi perpustakaan Universitas
Indonesia.
Daftar Pustaka
Jogiyanto. Analisis & Desain Sistem Informasi : pendekatan
terstuktur. Yogyakarta: ANDI;1990
Prijaksono,
Aribowo; Mardianto, Marlan. Self
management: Guru terbaik sekaligus musuh terbesar manusia. Jakarta: Elex
Media Komputindo; 2001
Balitbangprop
NTT. Materi Diklat Sistem Informasi Kelitbangan.
Kupang. Balitbangprop NTT, 2006
0 comments:
Post a Comment