Saturday, 11 April 2020

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN KHUSUS BALAI LITBANG KEHUTANAN KUPANG 2005


A. Latar Belakang
Perpustakaan khusus sebagai Information centre berperan penting dalam kegiatan pengembangan dan penelitian. Menurut Syahrial-Pamuntjak (2000), ” Perpustakaan khusus merupakan bagian dari suatu lembaga penelitian, lembaga pemerintah. Tugasnya menyediakan koleksi buku untuk para ahli dan peneliti yang tergabung pada lembaga itu dan memberikan keterangan bibliografi dengan cepat dan tepat serta mengadakan penelusuran litelatur atas permintaan”. Berdasarkan hal tersebut maka perpustakaan dituntut mengedepankan fungsi informasi dan referensi. Penekanan kedua hal tersebut merupakan strategi perpustakaan dalam memberikan informasi yang up to date. 
Balai Penelitian Kehutanan Kupang (BPK Kupang), sebagai lembaga penelitian dan pengembangan kehutanan di daerah semi arid, mendirikan sebuah perpustakaan khusus untuk menunjang kegiatan penelitiannya. Perpustakaan khusus BPK Kupang pertama kali dibentuk pada tahun 1984 sebagai sebagai unit penunjang proyek penelitian dan pengembangan kehutanan Kupang. Dan proyek tersebut mengalami beberapa kali perubahan statuta berturut-turut mulai tahun 1998, 2002 dan terakhir pada tahun 2006.  Berdasar Permenhut nomor P.32/ Menhut/ 2006 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Penelitian Kehutanan Kupang maka perpustakaan khusus BPK Kupang ditempatkan pada  Seksi Pelayanan dan Evaluasi.
Perubahan status BPK Kupang berdampak pada tertata dan terkelolanya perpustakaan khusus menjadi lebih baik. Sebab rentang waktu 1984 s/d 2005 pengelolaannya belum baik karena ketiadaan sumberdaya manusia yang berkompeten, keterbatasan koleksi, tidak proporsionalnya rasio antara jumlah koleksi dan luas ruangan. Konsekuensi lain dari perubahan itu adalah pengkondisian pengguna terhadap pola baru pelayanan perpustakaan BPK Kupang. Tanpa pengkondisian tersebut, niscaya pengguna tidak akan mampu mendayagunakan sumber informasi pada perpustakaan BPK Kupang secara efektif. Maka perlu disusunlah sebuah buku pedoman singkat yang memuat aspek-aspek pelayanan perpustakaan BPK Kupang.
B.  Tujuan    :
Penyusunan buku ini sebagai bahan pedoman bagi para pengguna untuk mengenal dan menggunakan sarana penelusuran informasi secara efektif dan efisien.
C. Sistem layanan
Perpustakaan Khusus BPK Kupang menerapkan sistem layanan terbuka. Maksudnya pengguna dapat menelusur informasi secara mandiri sesuai dengan kebutuhannya. Namun pengelola perpustakaan siap membantu memberikan informasi jika pengguna mengalami kesulitan menelusur informasi. Untuk menunjang sistem ini maka pengelola perpustakaan telah menyediakan sarana pemandu semisal papan petunjuk serta alat bantu penelusuran lainnya.
D.      Jenis layanan
Perpustakaan melayani sirkulasi bagi anggota (dalam hal ini pegawai UPT BPK Kupang). Namun pengelola dapat memberlakukan kebijakan khusus kepada pengunjung dari luar instansi yang hendak meminjam koleksi.
E. Tata tertib.


  • Jam buka perpustakaan BPK Kupang  mulai pukul 09.00 -13.00 WITA setiap hari Senin -  Sabtu kecuali  hari Jum’ at buka mulai pk.08.00 – 10.30 WITA.
    Pengunjung wajib menjaga ketenangan dan kebersihan dalam ruang perpustakaan
  •  Anggota perpustakaan BPK Kupang adalah pegawai UPT BPK Kupang 
  •  Koleksi perpustakaan dapat dipinjam oleh anggota kecuali koleksi referensi.
  •  Anggota dapat meminjam koleksi maksimal  2 eks. Selama 10 hari dan dapat diperpanjang
  •  Keterlambatan pengembalian buku akan dikenakan sanksi sebesar Rp.500,- perbuku/perhari dan berlaku kelipatannya sesuai lama waktu keterlambatan.
  •  Segala kerusakan, kehilangan dan keterlambatan terhadap koleksi menjadi tanggung jawab bagi peminjam. Dan peminjam akan dikenai sanksi atas kelalain tersebut.
  • Fasilitas pelayanan informasi di perpustakaan dapat dinikmati pengunjung. Pelayanan dilakukan terkait dengan urusan kedinasan pada jam kerja.
    Hal lain yang belum tercantum dalam peraturan ini akan diatur lebih lanjut.

 BAB II. METODE PENELUSURAN INFORMASI
A. Deskripsi katalog dan metode penggunaan
Katalog merupakan daftar bahan pustaka yang ada dalam perpustakaan. Bentuknya berupa sekumpulan kartu berukuran 7 ½ cm x 12 cm yang disusun secara sistematis berdasarkan nama pengarang atau  judul maupun subyek. Katalog memuat informasi ciri masing-masing bahan pustaka yang diperlukan untuk mengidentifikasikan dengan bahan pustaka lainnya dan berfungsi sebagai alat temu balik keberadaan bahan pustaka tersebut. Sistem penjajaran kartu katalog pada kotak katalog terdiri atas 3 sistem yakni :

  • Katalog pengarang : dalam katalog pengarang selain dari kartu entri utama, disusun pula kartu nama pengarang kedua dan seterusnya.
  • Katalog sistematis  : kartu katalog disusun menurut abjad dari istilah-istilah yang dipergunakan untuk menunjukkan subyek buku tersebut.
  • Katalog judul           :  kartu katalog disusun menurut  judul buku.

Metode penggunaannya berdasarkan salah satu informasi dari 3 ( tiga ) unsur berikut ini, yakni : nama pengarang atau judul maupun subyek yang hendak dicari. Selanjutnya cari unsur tersebut pada kotak katalog yang mencantumkan unsur tersebut. Semisal : kita hendak mencari buku yang berjudul ”Ada ada di Papua”. Tiga huruf pertama judul buku tersebut terdiri dari unsur huruf Ada maka carilah ke kotak katalog judul yang lacinya memuat unsur huruf Aaa – Bbb.

B. Deskripsi Bibliografi dan metode penggunaan.
Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001),  Istilah Bibliografi bermakna sebagai: ”Daftar buku atau karangan dari seseorang pengarang atau daftar tentang subjek ilmu; daftar pustaka”. Bibliografi dapat bermanfaat sebagai sarana penelusuran terhadap suatu subjek tertentu. Pengguna dapat mempergunakan indeks yang terletak dihalaman belakang bibliografi untuk menelusur informasi tentang nama pengarang, subjek dan letaknya dalam bibliografi.
Contoh bibliografi beranotasi :
615.321 1
Ana            Anam Khoiril 2
P                  Pengaruh ekstrak diklometan dan metanol daun Gendarussa Vulgaris Ness terhadap spermatogenesis mencit 3 / Khoiril Anam 4 . – Surabaya: FFUA; 1997 5.
xv, 77 hal.: ilus; 29 cm 6
Bibliografi : hal 77-80 7
Anotasi 8 :            Penelitian bertujuan meneliti pengauruh ekstrak diklorometan dan metanol daun gendarussa vulgaris ness pada spermatogenesis mencit. Dari hasil penelitian dapat disimpulkanbahwa ekstrak diklorometan dan ekstrak metanol daun gendarussa vulgaris ness dapat mempengaruhi spermatogenesis mencit
Keterangan        :
  1.  Nomor Klasifikasi
  2.  Tajuk Subyek
  3.  Daerah judul
  4.  Daerah kepengarangan
  5. Impresum
  6.  Kolasi
  7. Keterangan bibliografis
  8. Anotasi bibiliografi
C. Deskripsi CDS/ISIS dan metode penggunaan Panduan Menggunakan Katalog Win ISIS.
  1.  Buka program WINISIS pada start Menu – Program-CDS/ISIS for windows atau pada halaman dekstop.
  2.  Untuk membuka file gunakan menu Database lalu pilih urutan data base yang telah disediakan atau yang telah dibuka sebelumnya.
  3. Untuk melakukan penelusuran, gunakan fasilitas menu Search seperti tampilan dibawah ini. Klik ’Search’ pada menu. Pada menu search ini disediakan 2 (dua) fasilitas menu penelusuran, yaitu Expert Search dan Guided Search. Cara melakukan penelusuran database artikel   (artik.mst ).

a.       Pilih menu database, kemudian klik database, kemudian klik database artik.mst
b.      Setelah memilih database artikel, secara otomatis akan muncul tampilan seperti dibawah ini.
c.       Untuk melakukan penelusuran, lakukan seperti melakukan penelusuran pada database buku.
d.      Pada database artikel ini, akan menampilkan abstrak secra full text secara keseluruhan. Untuk fasilitas ini disediakan link untuk melihat abstrak dan teks lengkap
e.       Setelah mengklik pilihan teks lengkap pada tampilan katalog, maka akan langsung menampilkan secara keseluruhan dari judul artikel tersebut
f.       Untuk membuka database lain, tahapan yang dilakukan sama dengan melakukan penelusuran yang sebelumnya.

D. Deskripsi Abstrak dan metode penggunaan
Abstrak merupakan ihtisar atau ringkasan dari sebuah laporan maupun karangan. Abstrak berfungsi memberikan gambaran ringkas mengenai latar belakang, metode dan hasil ( isi) dari sebuah terbitan. Contoh bagian–bagian abstrak :
FAKTOR PENGHAMBAT PUSTAKAWAN DALAM MENULIS ARTIKEL DI SURAT KABAR 1
Hermanto 2
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
Jalan Merdeka No. 147, Bogor 16111
ABSTRACT
The inhibiting factors to librarians in writing an article in the newspaper Writing an article in the newspaper is one effort to promote the library 3. Beside to gain a credit point to raise the functional position, the another advantage is to communicate with public users of library and the financial. In spite of that, there is a few librarian writing an article in the newspaper. The objective of this research was to describe the inhibiting factors to librarians inwriting an article in the newspaper. The research implemented with qualitative method was held in Bogor in 2002 4. The respondents were six librarians in the Indonesian Center for Food Crops Research and Development. The results showed that the inhibiting factors to librarians in writing an article in the newspaper is low of their capability and motivation 5. The respondent writing an article has academician degree-holder. All of respondents have not guided and trained in writing an article. Therefore, training in writing an article is needed for librarians.
 Keywords: Article writing, newspaper, librarians, inhibiting factors 6
 Keterangan        :
1.      Daerah judul
2.      Keterangan kepengarangan
3.      Latar Belakang
4.      Metode
5.      Hasil
6.      Kata kunci

E. Deskripsi Indeks dan metode penggunaan 
Indeks merupakan daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku terletak pada bagian akhir buku dan tersusun menurut abjad. Indeks memberikan informasi mengenai halaman tempat kata atau istilah itu ditemukan. ( lihat bibliografi). Kata kunci yang meliputi nama pengarang maupun judul karangan merupakan hal yang mempermudah penelusuran informasi melalui indeks ini.
BAB. III  LAYANAN REFERENSI
A. Koleksi Referensi 
Buku Referensi didefisikan sebagai : ”Alat konsultasi untuk mencari ilmu tertentu”. Buku referensi terdiri berbagai macam, yakni    :
  1. Ensiklopedia : Cakupan isinya memberi informasi tentang berbagai bidang ilmu pengetahuan. Susunannya menurut abjad dan dilengkapi indeks. Biasanya dilengkapi ilustrasi. Metode penggunaannya berdasarkan informasi umum, latar belakang dan gambar.
  2. Kamus : Cakupan isinya memuat informasi tentang asal kata, definisi, cara pengejaan, cara pengucapan, sinonim, antonim, contoh penggunaan. Metode penggunaannya berdasarkan istilah atau bahasa.
  3. Sumber biografi  : Cakupan isi memuat informasi tentang riwayat hidup berbagai orang dari kelompok tertentu, seperti: pemimpin, pengarang,orang terkenal. Susunannya menurut nama orang yang sedang dibahas. Metode pengggunaannya berdasarkan informasi tentang keterangan perorangan.
  4. Direktori : Cakupan isinya memuat informasi tentang nama, alamat dan kegiatan badan usaha, organisasi, lembaga atau orang terkemuka dalam suatu profesi. Susunannya  menurut abjad nama orang atau menurut suatu badan klasifikasi. Metode penggunaannya berdasarkan informasi tentang badan, perusahaan dan perorangan.
  5. Almanak : Cakupan isinya memuat informasi tentang kejadian penting, kegiatan dan perkembangan selama tahun yang telah, sedang berjalan baik yang bersifat umum maupun terbatas pada satu negara ataupun terkait suatu badan. Umumnya dilengkapi dengan statistik dan data lain. Metode pengguanaannya berdasarkan informasi tentang kejadian penting.
  6. Manual : Cakupan isinya memuat onformasi tentang metode praktis untuk mengerjakan sesuatu, untuk belajar mengenai sesuatu atau memberi informasi umum dalam bidang tertentu. Metode penggunaannya berdasarkan informasi tentang pedoman cara mengerjakan sesuatu.
  7. Bibliografi : Cakupan isinya memuat informasi tentang penerbitan baik yang berupa buku maupun majalah. Keterangan yang diberikan adalah nama pengarang, judul, editor, nama penerbit dan tahun terbit. Ada yang bersifat umum atau nasional dan tidak terbatas pada satu bidang. Ada juga bibliografi pilihan yang isinya terbatas pada bidang tertentu. Metode penggunaannya berdasarkan informasi tentang nama pengarang, judul, editor, nama penerbit dan tahun terbit.
  8. Abstrak : Cakupan isinya memuat informasi tentang karangan majalah. Indeks hanya memberi keterangan lokasi yakni: nama pengarang, judul karangan dan judul majalah, tahun, nomor serta halaman dimana karangan tersebut berada. Sedangkan Abstrak disertai sari karangan. Keduanya biasa terbit berkala dan Susunannya berdasarkan subjek
B. Bimbingan Pengguna : Strategi Membaca Efektif
Kita sudah tidak asing lagi dengan aktivitas membaca. Sebab semenjak bangku sekolah dasar kita telah diperkenalkan dengan cara membaca huruf, merangkaikannya menjadi kalimat. Dan menyusun kalimat menjadi paragraf. Pada tingkat berikutnya, kita diajarkan membaca tulisan dan menangkap makna dibalik tulisan tersebut. Namun sebagian besar dari kita belum menguasai tehnik-tehnik membaca yang efektif walaupun kita telah melalui proses belajar membaca yang panjang tersebut. Sehingga selepas sekolah, jika kita tidak mengasah ketrampilan membaca maka kita akan menjadi pembaca pasif. Permasalahannya ialah sejak awal kita telah terjebak oleh mitos yang salah tentang membaca sehingga membangun persepsi yang salah pula. Kiranya, kita perlu lagi me-review ulang pemahaman kita terhadap aktivitas membaca. Mohammad Yunus (2005) mendefinisikan membaca sebagai ”Kegiatan berbahasa yang secara aktif menyerap informasi atau pesan yang disampaikan melalui media tulis, seperti buku, artikel, modul, surat kabar atau media tulis lainnya. Disebut aktif karena membaca bukan hanya sekedar memahami lambang tulisan, tapi juga membangun makna, memahami, menerima, menolak, membandingkan dan meyakini isi tulisan”. Dan kegiatan membaca merupakan proses sensoris karena aktivitas ini melibatkan koordinasi antara indera mata dengan otak. Menurut Smith (1988) dalam Mohammad Yunus, dalam proses membaca ada dua hal yang saling yakni informasi visual dan informasi non visual. Keduanya mempunyai hubungan resiprokal.  Dalam batas tertentu, satu sama lain dapat saling menggantikan. Makin banyak pembaca memiliki informasi non visual, makin kurang keperluan akan informasi visual. Sebaliknya makin kurang informasi non visualnya, makin banyak informasi yang diperlukan.
Agar kita berhasil mencapai tujuan yang kita harapkan maka kita memerlukan strategi. Demikian halnya dengan membaca efektif. Mc Whorter (1992) dalam Mohammad Yunus menunjukkan langkah-langkah penting dalam membaca.
Langkah-langkah tersebut meliputi          :
1. Kegiatan Prabaca. 
Tujuan dari kegiatan ini adalah mengidentifikasi dan mengenali topik atau gagasan yang sangat penting tentang isi bacaan dan pengorganisasian tulisan. Sehingga sedari awal kita telah memiliki gambaran menyeluruh tentang isi bacaan. Kegiatan ini terdiri dari serangkaian kegiatan yang meliputi:
  • Mencermati Judul:  Judul memiliki gambaran tentang keseluruhan topik yang terdapat dalam bab (untuk buku),  artikel, laporan dan tulisan ilmiah atau informasi lainnya.
  • Bacalah daftar isi : Kita akan mampu mengidentifikasi topik-topik bacaan mana yang dianggap penting dan mana yang tidak melalui daftar isi.
  • Bacalah bagian pendahuluan atau pengantar : Kita akan mendapatkan informasi tentang ruang lingkup materi tulisan, pendekatan maupun keterbatasan tulisan tersebut jika kita membaca bagian pendahuluan.
  • Bacalah judul dan anak judul bab atau heading yang terdapat dalam bacaan : Judul, anak judul atau heading merupakan label atau topik yang menggambarkan isi bab atau bagian demi bagian dalam bacaan.
  • Bacalah alinea atau kalimat pertama dibawah judul, anak judul atau heading Alinea pertama biasanya menginformasikan gagasan inti. Adapula yang hanya sekedar berperan sebagai transisi yang tidak perlu dibaca.
  • Bacalah kesimpulan atau akhir paragraf : Simpulan atau akhir paragraf biasanya berisi inti materi yang akan membantu kita mengidentifikasi gagasan-gagasan kunci bacaan.
  • Bacalah dengan cepat akhir buku, artikel atau tulisan ilmiah lainnya: Bagian ini biasanya  menginformasikan daftar pustaka, glosarium, indeks dan riwayat penulis.  Informasi ini akan membantu kita memahami bacaan dan kualitas tulisan dengan lebih baik
Langkah prabaca diatas pada dasarnya berlaku untuk bacaan-bacaan infomatif. Dalam penerapannya perlu disesuaikan dengan keadaan bahan yang memliki karakteristik format yang relatif berbeda.
  1. Memfokuskan dan memantau aktivitas membaca.
Kegiatan ini berkaitan erat dengan rencana baca yang bertujuan menetapkan tujuan membaca, memilih strategi yang cocok, serta memperbaiki keefektifan strategi baca yang dipilihnya. Kegiatan ini terdiri dari beberapa sub kegiatan yakni                :
  • Menetapkan tujuan   : Sebagian besar dari kita pernah mengalami kejadian ketika begitu selesai membaca artikel, buku maka tak ada sedikitpun ingatan tentang materi yang kita baca yang membekas. Jika hal itu terjadi maka kemungkinannya kita membaca tanpa memiliki tujuan yang jelas. Hendaknya sedari awal sebelum membaca, kita memiliki tujuan tentang apa yang akan kita baca dan informasi apa yang kita butuhkan. Berdasar tujuan membaca inilah kita melakukan prabaca.
  • Mengembangkan pertanyaan pemandu : Cara paling mudah membuat pertanyaan pemandu adalah dengan mengubah label topik menjadi kalimat tanya. Dari pertanyaan tersebut, kita mencoba mencari jawabannya pada saat membaca. Dengan pertanyaan-pertanyaan pemandu maka anda dapat membaca secara selektif, lebih terfokus dan lebih mudah menangkap hal yang penting dan diperlukan. Sebab kita telah mempuyai tujuan membaca  yang jelas dan tujuan tersebut dijabarkan melalui pertanyaan pemandu. Sedangkan dalam membuat pertanyaan, kita patut menghindari kata tanya siapa, kapan dan dimana sebab pertanyaan tersebut kurang berguna untuk menangkap hal-hal yang penting. Sebaiknya gunakan kata tanya apa, mengapa dan bagaimana. Kata-kata tanya tersebut menuntut jawaban yang lebih detil, dalam dan analitis
  1. Memperkuat pemahaman. 
Sebagai peneliti, kita kerap berpikir bahwa kita memahami buku/bacaan yang dibaca hingga informasi yang kita dapatkan mampu membentuk pemikiran yang konstruktif atau tidak.  Maka perlu kita memperkuat pemahaman kita agar informasi tersebut mampu merangsang kita membuat teori-teori yang rasiomal. Adapun kiatnya antara lain:
  • Ungkapkan setiap ide penting dengan kata-kata anda sendiri.
  • Bacalah dengan keras kalimat atau bagian-bagian penting yang sukar.
  • Jangan tergoda untuk membaca ulang bagian yang baru saja dibaca, sekalipun sulit dan rumit.
  • Pertahankan kecepatan membaca jika kegiatan membaca cepat anda tidak menangkap apapun  dari bacaan.
  • Tulislah pertanyaan pemandu untuk memudahkan memberi tanda (dengan garis bawah atau stabilo) pada bagian bacaan yang diperlukan.
  • Tulislah secara garis besar materi bacaan.
  • Garis bawahi atau tandai (dengan stabilo atau lainnya) ide-ide kunci.
 C. Tehnik  Membaca Efektif
        Sebuah metode membaca yang tepat untuk keperluan studi telah berhasil dikembangkan oleh  Prof. Francis P.Robinson, seorang guru besar psikologi dari The Ohio State University, sejak tahun 1994. Metode ini membantu kita untuk menentukan apakah buku/bacaan yang akan dibaca sesuai dengan keperluan kita atau tidak. Serta dapat juga membuat anda lebih fleksibel dalam membaca.Metode SQ3R akan lebih mudah dipahami jika diuraikan poin per point. Berikut uraiannya:
  1. ) Survey (penelaahan pendahuluan)  :  Sebelum kita membaca buku maka kita harus mengenal anatomi dari buku tersebut. Anatomi buku meliputi: Bagian pendahuluan (sampul luar dan dalam, kata pengantar, tinjauan buku, daftar isi dan simbol-simbol) yang memuat informasi tentang kemutakhiran/ keusangan informasi yang terkandung dalam buku tersebut, gaya penulisan, tujuan buku, gambaran umum isi dan sasaran pemakainya; Bagian isi (judul dan subjudul serta batang tubuh) yang menunjukkan fokus yang khusus serta aspek-aspek yang mengacu pada keseluruhan topik dan Bagian akhir (kesimpulan ;saran, daftar pustaka) yang memungkinkan kita menggali gambaran isi buku dan menperdalam pengetahuan kita tentang isi buku tersebut.
  1. ) Question (bertanya) : Urutkan bagian-bagian penting yang telah anda tandai berdasarkan tingkat kepentingannya. Pelajari sebentar bagian-bagian itu lalu rumuskan pertanyaan yang sifatnya analitis. Pertanyaan tersebut berguna untuk memotivasi kita segera membaca dan memperoleh informasi dari bacaan serta kita dapat dengan cepat memperoleh informasi yang cukup.
  1. ) Read (membaca) : Pusatkanlah pikiran untuk mencari jawaban dari rumusan pertanyaan yang telah kita susun selama kita membaca. Proses ini bersifat luwes, maksudnya kita dapat membaca   keseluruhan ataupun memilih bagian-bagian yang kita anggap perlu untuk di baca.
  1. ) Recite (mengutarakan kembali) : Kegiatan ini kira awali dengan membaca kembali rumusan pertanyaan yang telah kita susun  pada langkah kedua. Kemudian ceritakan kembali jawaban yang telah anda peroleh pada  langkah ketiga dengan bahasa versi kita.
  1. ) Review (mengulang kembali) : Pada bagian ini, kita cukup melihat bagian-bagian yang kita anggap penting dari sebuah buku. Hal itu untuk meyakinkan kita apakah ada bagian yang terlewat atau tidak, sebagai sarana pengetesan penguasaan materi. Maka setelah kita merasa yakin bahwa kita sudah menguasai isi bacaan tersebut maka selesailah metode SQ3R. Sekian. 

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke II. Balai Pustaka Jakarta.
Anonim. (2001) .Kamus Besar Bahasa Indonesia.Balai Pustaka. Jakarta
Syarial-Pamuntjak.(2000).Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan.Penerbit Djambatan.Jakarta.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Perpustakaan RI. Ardi Koesoema.2005.Panduan CD-ROM Katalog Perpustakaan RI.Ardi Koesoema. S.n.Bogor
Yunus, Mohammad.(2004). Buku Materi Pokok Bahasa Indonesia. Universitas Terbuka.Jakarta
.


0 comments: